Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, tanaman kayu ke depan adalah sebuah tambang emas yang akan menguntungkan masyarakat petani.

Sekarang saja tanaman kayu sudah membudaya di Pulau Jawa, terutama kayu jenis sengon setiap jengkal tanah ada sengon, kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Bengkulu, Sabtu.

Ia memperkirakan, tanaman kayu di pulau Jawa akan menggeser tanaman lainnya bahkan dikhawatirkan terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi hutan kayu.

Penghasilan setiap hektare tanaman kayu sengon mencapai Rp500 juta per lima tahun, karena harganya rata-rata Rp850.000 per meter kubik.

Dengan penghasilan sebesar itu, petani akan menjadi orang kaya dan ekonomi di tanah air meningkat pesat akibat kayu.

"Kalau di pulau Jawa tanaman kayu sudah ada pabrik pengolahan yang menampungnya, tidak tau kalau di Bengkulu," ujarnya.

Manfaat lain menanam kayu, katanya, dibawah tegakan kayu itu bisa ditanami dengan tanaman semusim seperti jagung, kacang, cabai dan jenis sayur lainnya.

Selain itu juga bisa ditanam kedelai terlebih stok secara nasional sekarang ini kurang, padahal setiap tahun Indonesia impor kedelai rata-rata 2 juta ton.

Untuk jangka menengahnya di bawah tegakan kayu itu bisa memelihara ternak sapi, kambing dan kolam ikan air darat, sedangkan jangka panjangnya adalah hasil kayunya, ujar Zulkifli.

Seorang warga Bengkulu Harsono mengatakan, tanaman kayu sengonnya saat ini sudah berusia tiga tahun, namun pihaknya kesulitan untuk memasarkannya.

Pangsa pasar kayu sengon di Sumatera itu baru ada di Lampung, sedangkan biaya angkut ke Lampung sudah cukup besar, belum lagi biaya tak terduga di jalanan.

Jadi Bengkulu hingga sekarang belum berpotensi untuk mengembangkan tanaman sengon, ujarnya yang mengaku memiliki kebun sengon empat hektare itu. (ANT)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012