Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mencatat ada 14 warga terjangkit demam berdarah dangue (DBD) dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

"Hingga triwulan II 2018, kami mendata ada 14 warga yang terjangkit demam berdarah. Mereka tersebar di berbagai kecamatan, namun penderita terbanyak ada di Kecamatan Pasar Manna," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan Redhwan Arif di Manna, Selasa.

Dia menjelaskan, untuk tahun ini penderita demam berdarah pertama kali terdeteksi pada April yaitu satu orang, pada Mei ada empat orang penderita, lalu bulan Juni mencapai delapan orang, sementara pada bulan ini tercatat satu orang yang terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.

"Namun mereka sembuh usai menjalani perawatan medis yang intensif di puskesmas dan rumah sakit," ujarnya.

Untuk menghalau penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang masih hidup, pihaknya telah melakukan pengasapan di lokasi rumah korban DBD. Upaya ini dilakukan agar jumlah penderita tidak bertambah.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar melakukan kegiatan 3M, yakni menutup, menguras dan mengubur benda-benda yang dapat menjadi tempat penampungan air, sehingga jentik nyamuk tidak berkembang," jelasnya.

Selain melakukan kegiatan 3M, Redhwan juga menganjurkan masyarakat agar menggunakan kelambu di tempat tidur untuk menghalangi gigitan nyamuk. Penggunaan obat anti nyamuk juga disarankan sesuai kebutuhan personal.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati, sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas penyakit ini," pesannya.

Pewarta: Sugiharto P*Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018