Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu meminta instansi pelayanan baik RSUD maupun puskesmas untuk menyiapkan fasilitas agar tidak terjadi antrean panjang dalam memberikan pelayanan pengobatan bagi pasien demam berdarah dengue (DBD).
"Kami minta RSUD dan puskesmas mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, jangan sampai ada ketika orang datang terjadi antrean dampak penanganan DBD," kata Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Endriwan Mansyur di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu saat dia bersama rombongan dan pengurus PMI Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.
Dinas Kesehatan dan PMI Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mukomuko guna mensinergikan program donor darah antara Pemerintah Kabupaten Mukomuko dengan PMI setempat.
Dinas Kesehatan dan PMI Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mukomuko guna mensinergikan program donor darah antara Pemerintah Kabupaten Mukomuko dengan PMI setempat.
Ia mengatakan bahwa di instansi pelayanan kesehatan sempat terjadi antrean karena kamar tidak ada, ruangan tidak dapat, UGD juga penuh di rumah sakit.
Untuk itu, katanya, fasilitas kesehatan baik RSUD maupun puskesmas yang tersebar di daerah ini harus menyiapkannya, seperti tenaga medis, dan obat-obatan untuk pasien DBD.
Menurutnya, cara seperti ini merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penyakit DBD, bukan dengan cara ketika ada kasus DBD lalu dilakukan pengasapan atau fogging, itu bukan solusi utama.
Untuk mencegah penyakit DBD, katanya, prilaku hidup sehat dengan melibatkan semua instansi terkait, bukan hanya kesehatan tetapi juga menjaga atau meningkatkan kebersihan lingkungan.
Ia mengatakan lakukan rapat koordinasi dengan kepala daerah melibat instansi terkait lain di daerah ini.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo menyebutkan 411 warga di daerah itu positif DBD terhitung sejak Januari hingga Mei 2024.
Dari 411 kasus DBD tersebut, sebanyak lima orang pasien DBD di antaranya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.