Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menyatakan sebanyak 14 dari 17 puskesmas di daerah ini belum memiliki dokter gigi sehingga pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat kurang maksimal.
"Sebanyak 14 puskesmas tersebut tersebar di 14 dari 15 kecamatan di daerah ini," kata Kabid Bimbingan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Heri Junaidi di Mukomuko, Kamis (5/7)
Dari 14 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi tersebut, dua puskesmas diantaranya telah memiliki dua perawat gigi, yakni Puskesmas Kecamatan Air Rami dan Kecamatan Air Manjuto.
Ia menyatakan, perawat gigi ini memiliki tugas yang sama dengan dokter gigi, yakni memberikan pelayanan kesehatan gigi, namun keahliannya tidak sama dengan dokter gigi.
Menurutnya, seharusnya seluruh puskesmas itu memiliki dokter gigi sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi seluruh masyarakat yang tersebar di 148 desa di daerah itu.
arena jumlah dokter gigi terbatas sehingga masyarakat yang berada jauh di pedesaaan terpaksa berobat di puskesmas yang ada dokter gigi atau di RSUD setempat," katanya.
Ia menyatakan, hingga kini belum ada penerimaan dokter gigi, baik jalur tes calon aparatur sipil negara maupun jalur honor daerah.
Sekarang ini penerimaan dokter umum melalui jalur honor daerah. Gaji dokter umum honorer ini bersumber dari APBD setempat.
Ia menyatakan, dinas kesehatan sifatnya menunggu adanya penambahan dokter gigi melalui jalur penerimaan calon aparatur sipil negara atau honorer daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Sebanyak 14 puskesmas tersebut tersebar di 14 dari 15 kecamatan di daerah ini," kata Kabid Bimbingan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Heri Junaidi di Mukomuko, Kamis (5/7)
Dari 14 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi tersebut, dua puskesmas diantaranya telah memiliki dua perawat gigi, yakni Puskesmas Kecamatan Air Rami dan Kecamatan Air Manjuto.
Ia menyatakan, perawat gigi ini memiliki tugas yang sama dengan dokter gigi, yakni memberikan pelayanan kesehatan gigi, namun keahliannya tidak sama dengan dokter gigi.
Menurutnya, seharusnya seluruh puskesmas itu memiliki dokter gigi sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi seluruh masyarakat yang tersebar di 148 desa di daerah itu.
arena jumlah dokter gigi terbatas sehingga masyarakat yang berada jauh di pedesaaan terpaksa berobat di puskesmas yang ada dokter gigi atau di RSUD setempat," katanya.
Ia menyatakan, hingga kini belum ada penerimaan dokter gigi, baik jalur tes calon aparatur sipil negara maupun jalur honor daerah.
Sekarang ini penerimaan dokter umum melalui jalur honor daerah. Gaji dokter umum honorer ini bersumber dari APBD setempat.
Ia menyatakan, dinas kesehatan sifatnya menunggu adanya penambahan dokter gigi melalui jalur penerimaan calon aparatur sipil negara atau honorer daerah.
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018