Selain pemeriksaan bayi dan balita di dokter anak, kata Indah, orang tua juga perlu memeriksakan kesehatan gigi dan mulut anak sejak bayi, guna mengetahui cara membersihkan gigi dan mulut pada bayi, karena orang tua perlu mengetahui cara membersihkan mulut bayi dengan baik dan benar.
Kemudian, sambungnya, pembiasaan anak dalam melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin (dental check up) akan memberikan pengalaman yang baik saat ke dokter gigi bagi anak.
"Itu juga bisa mengurangi trauma, terutama (jika berobat) dalam kondisi sakit dan bengkak, akan banyak terdapat ketidaknyamanan pada anak yang bisa menimbulkan trauma pada anak," ujarnya.
Dengan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin sedini mungkin, kata Indah, orang tua juga turut mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jika gigi dan mulut anak sehat, kata dia, anak tidak merasakan sakit pada saat mengunyah. Hal tersebut mempengaruhi perkembangan anak untuk dapat mengunyah makanan bergizi, yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan anak.
Pemeriksaan tersebut, sambungnya, hanya memerlukan waktu enam bulan sekali jika sehat dan tiga hingga empat bulan sekali jika ditemukan masalah pada gigi dan mulut.
Indah juga menyebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut merupakan layanan yang dicakup oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Bagi yang belum mulai (pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut), sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai. Tidak ada salahnya menambahkan dental check up pada anak," ucapnya.