Jakarta (ANTARA) - Dokter gigi dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo drg Ridwanto Congga mengatakan cabut gigi tidak berhubungan dengan kerusakan pada saraf mata.
“Perlu diketahui pencabutan gigi pada anak maupun orang dewasa tidak ada pengaruh dan tidak berhubungan dengan saraf pada mata jadi hal yang sering dialami hanya karena faktor sugesti pada orang dewasa atau pada orang tua saja,” ujar Ridwanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, dia menghimbau para orang tua tidak khawatir saat melakukan pencabutan gigi susu pada anak. Proses pencabutan gigi susu baiknya dilakukan dengan sang anak sendiri dengan cara didorong secara perlahan ke depan dan ke belakang sesuai dengan yang dapat dirasakan sendiri oleh sang anak, dengan catatan tangan harus selalu bersih sebelum bersentuhan dengan gigi.
“Jadi pada prinsipnya hal yang harus diketahui oleh para orang tua untuk pertumbuhan gigi susu yang sebelum batas usianya yang pada umumnya saat usia enam hingga tujuh tahun tapi sudah mendapati gigi susu yang sudah goyang maka tetap dilakukan pencabutan,” tambah dia.
Namun jika pada saat batas usia sudah melewati misalnya sang anak sudah berusia di atas tujuh tahun dan gigi susu belum tanggal atau copot maka sebaiknya dapat dilakukan pemeriksaan ke dokter.
“Waktu yang tepat saat menjaga dan merawat gigi adalah saat usia sedini mungkin dengan mendisiplinkan anak untuk menggosok gigi pada pagi hari sebelum sarapan, dan pada malam hari sebelum tidur. Perawatan berkala pada gigi dilakukan satu kali setiap 6 bulan,” imbuh dia.
Gigi susu pada anak memiliki banyak fungsi, antara lain ikut membentuk wajah, serta membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik.
Sebagai penjaga ruang untuk gigi permanen, gigi susu anak bersifat sementara yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap pada usia dewasa. Hanya saja bila gigi susu anak tak kunjung tanggal pada waktunya dan terus dibiarkan, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak.
Gigi susu pada anak memiliki banyak fungsi, antara lain ikut membentuk wajah, serta membantu anak bicara dengan jelas, tersenyum, dan mengunyah makanan dengan baik. Sebagai penjaga ruang untuk gigi permanen, gigi susu bersifat sementara yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap pada usia dewasa.