Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Kantor Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kabupaten Mukomuko menyatakan pemusnahan seluruh tanaman kelapa sawit di lahan seluas 371 hektare dalam kawasan hutan produksi terbatas Air Ipuh II daerah itu dilaksanakan secara bertahap.
"Pemusnahannya dilaksanakan secara bertahap dari sekarang sampai selama satu bulan ke depan," kata personel PKH Kabupaten Mukomuko M. Rizon di Mukomuko, Sabtu.
Sekitar 36.600 batang tanaman kelapa sawit di lahan seluas 371 hektare dalam kawasan hutan produksi terbatas Air Ipuh II daerah itu.
Pihaknya menggunakan racun untuk memusnahkan tanaman kelapa sawit dalam kawasan hutan produksi terbatas Air Ipuh II daerah itu.
"Batangnya dilobangi pakai mesin chinsaw, kemudian dimasukkan racun? biar mati,? ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya menggunakan cara ini demi efisiensi waktu, tenaga dan dana untuk memusnahkan sekitar 36.600 batang tanaman kelapa sawit dalam hutan tersebut.
"Kalau ditebang, membutuhkan waktu penjang. Selain itu pekerjaannya sangat berat, jadi lebih baik dimasukkan saja racun dalam batangnya sehingga tanaman itu mathi dengan sendirinya," ujarnya.
Sebanyak puluhan ribu batang tanaman kelapa sawit dalam kawasan hutan tersebut ditanami oleh PT Dari Darma Pratama (DDP) karena perusahaan mengklaim kawasan hutan itu masuk dalam lahan hak guna usaha (HGU).
Perusahaan melepaskan lahan itu setelah perusahaan mengetahui lahan itu masuk dalam kawasan HPT Air Ipuh II.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Pemusnahannya dilaksanakan secara bertahap dari sekarang sampai selama satu bulan ke depan," kata personel PKH Kabupaten Mukomuko M. Rizon di Mukomuko, Sabtu.
Sekitar 36.600 batang tanaman kelapa sawit di lahan seluas 371 hektare dalam kawasan hutan produksi terbatas Air Ipuh II daerah itu.
Pihaknya menggunakan racun untuk memusnahkan tanaman kelapa sawit dalam kawasan hutan produksi terbatas Air Ipuh II daerah itu.
"Batangnya dilobangi pakai mesin chinsaw, kemudian dimasukkan racun? biar mati,? ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya menggunakan cara ini demi efisiensi waktu, tenaga dan dana untuk memusnahkan sekitar 36.600 batang tanaman kelapa sawit dalam hutan tersebut.
"Kalau ditebang, membutuhkan waktu penjang. Selain itu pekerjaannya sangat berat, jadi lebih baik dimasukkan saja racun dalam batangnya sehingga tanaman itu mathi dengan sendirinya," ujarnya.
Sebanyak puluhan ribu batang tanaman kelapa sawit dalam kawasan hutan tersebut ditanami oleh PT Dari Darma Pratama (DDP) karena perusahaan mengklaim kawasan hutan itu masuk dalam lahan hak guna usaha (HGU).
Perusahaan melepaskan lahan itu setelah perusahaan mengetahui lahan itu masuk dalam kawasan HPT Air Ipuh II.
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018