Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Anggota DPR RI, Anarulita Muchtar mengajak pemerintah daerah di provinsi Bengkulu agar memberikan kepada petani sawit tradisional jaminan asuransi.

"Ya, petani dengan lahan kecil dan perekonomian hanya bergantung dari sana. Tujuannya agar petani tidak terpuruk dalam kemiskinan," katanya di Bengkulu.

Contohnya, lanjut Ana, seperti kondisi yang terlihat di kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini, harga beli komoditas sawit ke petani menurun tajam sejak menjelang perayaan lebaran.

Bahkan per kilogram tandan buah segar (TBS) sawit hanya dihargai pada harga bervariasi Rp400 hingga Rp700 saja.

Kondisi tersebut telah berlangsung cukup lama dan diyakini menjadi periode yang cukup sulit bagi petani tradisional.

Pada akhir Juni 2018 sudah ada kesepakatan antara pemerintah daerah dengan perusahaan pengolah agar membeli TBS sawit petani seharga Rp1.200 per Kg.

"Namun sampai sekarang informasinya, harga yang diterima petani tidak berubah. Nah harapan kita pada kondisi seperti ini, asuransi yang diberikan, mampu untuk membantu petani supaya tidak terlalu terpuruk," katanya.

Ana memamdang perlu Pemprov Bengkulu yang merupakan daerah pemilihannya mulai membangun pabrik olahan turunan dari komoditas sawit.

"Banyak, seperti pabrik minyak goreng, sabun dan lainnya. Dengan begitu nilai dari komoditas dan kebutuhannya terus membaik," ujar Ana.

Pemprov Bengkulu bisa membuat sendiri perusahaan tersebut dengan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) atau pun perseroan terbatas (PT).

"Atau biarkan pihak swasta yang berinvestasi, dan jangan dipersulit perizinan mereka, supaya para investor tersebut bisa segera menanamkan modal dan mengembangkan usahanya di Bengkuku," kata Ana.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018