Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mengalami kekurangan guru khusus Pendidikan Luar Biasa (PLB) untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di daerah tersebut.

"Sekolah kami hanya memiliki 24 guru pengajar bagi 142 siswa berkebutuhan khusus. Jumlah itu sudah termasuk guru agama, keterampilan dan komputer," kata Kepala SLB Negeri 1 Bengkulu Selatan Gunawan Dwi Suryanto di Manna, Senin.

Menurut dia, siswa penyandang disabilitas membutuhkan lebih perhatian serta tidak bisa disamakan dengan siswa normal lainnya yang belajar di sekolah umum.

"Idealnya satu guru SLB mengajar maksimal lima siswa disabilitas. Sementara di sekolah kami, dari total 24 guru, hanya ada tujuh guru khusus PLB," ungkapnya.

Selain kekurangan guru, Gunawan menilai penerapan sekolah inklusif di Bengkulu Selatan juga belum maksimal. Dari tiga sekolah inklusif yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi, belum ada satupun yang berjalan optimal.

"Mau dibuat seperti apapun juga, siswa difabel pasti berbeda dengan siswa normal. Mereka membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama dalam menyerap informasi. Keterbatasan jumlah guru PLB membuat penetapan sekolah inklusi belum maksimal," ujarnya.

Padahal, lanjutnya, sekolah inklusif dan ketersediaan guru PLB sangat diperlukan dalam memberikan fasilitas pendidikan kepada masyarakat.

"SLB hanya ada satu, ditambah lagi guru PLB kurang, sehingga membuat orang tua siswa harus antar-jemput anaknya setiap hari. Kami kasihan dengan mereka (siswa difabel)," ucapnya.

Meskipun dalam kondisi kekurangan guru, aktivitas di SLB tetap berlangung dengan penuh keceriaan. Paito Andri, seorang wali murid mengatakan pemerintah semestinya mengupayakan pembangunan SLB baru jika memang pemerintah daerah saat ini fokus ingin meningkatkan pendidikan.

"Siswa yang bersekolah di sini berasal dari berbagai daerah, sementara daya tampung dan jumlah guru SLB terbatas. Pemerintah perlu membangun SLB baru dan menambah guru khusus pendidikan luar biasa," jelasnya.
 

Pewarta: Sugiharto P*Nur

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018