Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pengurus Partai Politik di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengaku kesulitan untuk memenuhi kuota keterwakilan kaum perempuan sebanyak 30 persen.
"Masalah keterwakilan perempuan 30 persen ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh seluruh Parpol, walaupun calonnya banyak tapi memilih orang yang bisa mengumpulkan suara itu sulit sekali," kata ketua DPC PPP Rejang Lebong Rudi Hermanto Nasution usai mendaftarkan bacaleg Pemilu di KPU Rejang Lebong, Selasa sore.
Permasalahan kesulitan pemenuhan kuota keterwakilan perempuan tersebut tambah dia, terjadi di semua Parpol dan daerah. Namun bacaleg perempuan yang mereka usung sendiri adalah kader partai dan ada juga dari luar partai yang memiliki kans mendapatkan suara pemilih.
"Secara ke seluruh bacaleg yang kami daftarkan ini sebanyak 30 orang, untuk empat dapil. Bacaleg yang akan maju pada Pemilu 2019 ini 60 persen berasal dari kalangan usia muda," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh ketua DPC Partai Hanura Rejang Lebong, Arsop Dewana, pihaknya sebelum mendaftarkan diri sempat melakukan bongkar pasang daftar bacaleg yang sebelumnya sudah dipersiapkan, terutama bacaleg perempuan.
"Alhamdulillah untuk kuota keterwakilan perempuan Partai Hanura tahun ini mencapai 40 persen. Kami tadi sempat terlambat datang ke KPU Rejang Lebong karena berkasnya kami seleksi ulang termasuk masalah keterwakilan perempuan," katanya.
Sedangkan Ahmad Heryanto, ketua DPC PKS Rejang Lebong, mengklaim bacaleg perempuan yang mereka usung setiap dapilnya sudah mencapai 30 persen bahkan ada yang mencapai 50 persen, dan menargetkan perolehan kursi dewan sebanyak empat kursi atau bertambah dari Pemilu sebelumnya hanya dua kursi.
Sementara itu ketua KPU Rejang Lebong Restu S Wibowo menyebutkan hingga pukul 19.30 WIB Parpol yang sudah mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) baru tujuh partai, yakni Partai NasDem, Perindo, PKS, Gerindra, Hanura, PPP, PDIP, dan Demokrat, sedangkan sembilan Parpol lainnya diperkirakan akan menyerahkannya sebelum tutup pendaftaran pada pukul 24.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Masalah keterwakilan perempuan 30 persen ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh seluruh Parpol, walaupun calonnya banyak tapi memilih orang yang bisa mengumpulkan suara itu sulit sekali," kata ketua DPC PPP Rejang Lebong Rudi Hermanto Nasution usai mendaftarkan bacaleg Pemilu di KPU Rejang Lebong, Selasa sore.
Permasalahan kesulitan pemenuhan kuota keterwakilan perempuan tersebut tambah dia, terjadi di semua Parpol dan daerah. Namun bacaleg perempuan yang mereka usung sendiri adalah kader partai dan ada juga dari luar partai yang memiliki kans mendapatkan suara pemilih.
"Secara ke seluruh bacaleg yang kami daftarkan ini sebanyak 30 orang, untuk empat dapil. Bacaleg yang akan maju pada Pemilu 2019 ini 60 persen berasal dari kalangan usia muda," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh ketua DPC Partai Hanura Rejang Lebong, Arsop Dewana, pihaknya sebelum mendaftarkan diri sempat melakukan bongkar pasang daftar bacaleg yang sebelumnya sudah dipersiapkan, terutama bacaleg perempuan.
"Alhamdulillah untuk kuota keterwakilan perempuan Partai Hanura tahun ini mencapai 40 persen. Kami tadi sempat terlambat datang ke KPU Rejang Lebong karena berkasnya kami seleksi ulang termasuk masalah keterwakilan perempuan," katanya.
Sedangkan Ahmad Heryanto, ketua DPC PKS Rejang Lebong, mengklaim bacaleg perempuan yang mereka usung setiap dapilnya sudah mencapai 30 persen bahkan ada yang mencapai 50 persen, dan menargetkan perolehan kursi dewan sebanyak empat kursi atau bertambah dari Pemilu sebelumnya hanya dua kursi.
Sementara itu ketua KPU Rejang Lebong Restu S Wibowo menyebutkan hingga pukul 19.30 WIB Parpol yang sudah mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) baru tujuh partai, yakni Partai NasDem, Perindo, PKS, Gerindra, Hanura, PPP, PDIP, dan Demokrat, sedangkan sembilan Parpol lainnya diperkirakan akan menyerahkannya sebelum tutup pendaftaran pada pukul 24.00 WIB.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018