Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melakukan pembinaan khusus kepada narapidana (Napi) sebelum dinyatakan bebas.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Klas II A Curup, Irwandi di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pembinaan yang diberikan ialah dibidang agama dan dilakukan terhadap napi ini dilakukan sebelum yang bersangkutan bebas.
"Selain diberlakukan untuk kalangan warga binaan yang akan bebas murni, juga untuk warga binaan yang mengajukan pembebasan bersyarat. Sejak diluncurkan bulan awal bulan Juli 2018 sampai saat ini yang sudah mengikutinya dan dinyatakan bebas mencapai 30 orang," terangnya.
Kalangan warga binaan atau napi yang akan mendapatkan pembebasan bersyarat ini, sebutnya setidaknya telah menjalani 2/3 dari masa pidananya, setelah dikurangi masa tahanan dan remisi dihitung sejak tanggal putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap dengan ketentuan 2/3 tersebut tidak kurang dari sembilan bulan.
Untuk itu kalangan yang akan mengurus PB, cuti bersyarat (CB) dan cuti menjelang bebas (CMB) adalah proses pembinaan di luar lapas harus berkelakuan baik, telah menunjukan penyesalan atas perbuatan yang dilakukan, berhasil mengikuti pembinaan yang diberikan petugas lapas, sudah menjalani 2/3 masa hukuman pidana dan lainnya.
Adapun pembinaan yang diberikan kepada napi ini, tambah dia ialah pembinaan khusus dalam bidang agama atau pesantren, dengan harapan nantinya akan memberikan pengetahuan agama sehingga tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
"Mereka ini menjalani pembinaan setiap hari dari petugas Kemenag Rejang Lebong, kemudian mahasiswa IAIN Curup, dan mubaligh yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Pelaksanaannya bertempat di blok D dan E yang masing-masing berisikan empat kamar, dengan lama pembinaan dilakukan beberapa bulan sebelum pembebasan," katanya.
Sementara itu dalam rangka memeriahkan dan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 73 Lapas Klas II A Curup menggelar 14 macam perlombaan yang diperuntukan bagi 676 warga binaan lapas setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Lapas Klas II A Curup, Irwandi di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pembinaan yang diberikan ialah dibidang agama dan dilakukan terhadap napi ini dilakukan sebelum yang bersangkutan bebas.
"Selain diberlakukan untuk kalangan warga binaan yang akan bebas murni, juga untuk warga binaan yang mengajukan pembebasan bersyarat. Sejak diluncurkan bulan awal bulan Juli 2018 sampai saat ini yang sudah mengikutinya dan dinyatakan bebas mencapai 30 orang," terangnya.
Kalangan warga binaan atau napi yang akan mendapatkan pembebasan bersyarat ini, sebutnya setidaknya telah menjalani 2/3 dari masa pidananya, setelah dikurangi masa tahanan dan remisi dihitung sejak tanggal putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap dengan ketentuan 2/3 tersebut tidak kurang dari sembilan bulan.
Untuk itu kalangan yang akan mengurus PB, cuti bersyarat (CB) dan cuti menjelang bebas (CMB) adalah proses pembinaan di luar lapas harus berkelakuan baik, telah menunjukan penyesalan atas perbuatan yang dilakukan, berhasil mengikuti pembinaan yang diberikan petugas lapas, sudah menjalani 2/3 masa hukuman pidana dan lainnya.
Adapun pembinaan yang diberikan kepada napi ini, tambah dia ialah pembinaan khusus dalam bidang agama atau pesantren, dengan harapan nantinya akan memberikan pengetahuan agama sehingga tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
"Mereka ini menjalani pembinaan setiap hari dari petugas Kemenag Rejang Lebong, kemudian mahasiswa IAIN Curup, dan mubaligh yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Pelaksanaannya bertempat di blok D dan E yang masing-masing berisikan empat kamar, dengan lama pembinaan dilakukan beberapa bulan sebelum pembebasan," katanya.
Sementara itu dalam rangka memeriahkan dan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 73 Lapas Klas II A Curup menggelar 14 macam perlombaan yang diperuntukan bagi 676 warga binaan lapas setempat.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018