Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menerjunkan 12 orang petugas pengawas lapangan guna memantau penyembelihan hewan kurban di daerah itu.
"Ada 12 orang yang diturunkan untuk melakukan pendataan dan pengawasan ke lapangan. Petugas ini diterjunkan sebelum penyembelihan serta memeriksa daging hewan kurban yang sudah disembelih," kata kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa.
Pendataan dan pemeriksaan yang mereka lakukan sejak H-1 Idul Adha hingga hari pelaksanaannya itu dilakukan memastikan hewan kurban yang akan dipotong benar-benar sehat. Pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap daging hewan kurban yang sudah disembelih atau disebut post mortem.
Sebelumnya mereka juga sudah mengambil sampel pemeriksaan hewan kurban yang diambil secara acak terhadap 55 ekor sapi yang akan disembelih di daerah itu. Sampel ini selanjutnya diperiksa ke laboratorium veteriner Lampung.
"Hasil dari pemeriksaan sampel yang kami kirimkan semuanya negatif dari penyakit yang bisa membahayakan manusia," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya kata Firi mengalami kendala keterbatasan personel guna mengawasi pemotongan hewan kurban yang akan dilakukan umat Islam dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Untuk itu, dia mengimbau panitia pemotongan hewan korban untuk bisa lebih jeli jika melihat ada tanda-tanda hewan kurban kurang sehat untuk dilaporkan, termasuk jika usia hewan kurban yang akan dipotong belum cukup umur.
Sementara itu data dari Kementerian Agama Rejang Lebong, menyebutkan jumlah hewan kurban yang akan disembelih di wilayah itu pada tahun ini mencapai 1.032 ekor, terdiri dari sapi 474 ekor, kerbau sembilan ekor dan kambing 549 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Ada 12 orang yang diturunkan untuk melakukan pendataan dan pengawasan ke lapangan. Petugas ini diterjunkan sebelum penyembelihan serta memeriksa daging hewan kurban yang sudah disembelih," kata kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa.
Pendataan dan pemeriksaan yang mereka lakukan sejak H-1 Idul Adha hingga hari pelaksanaannya itu dilakukan memastikan hewan kurban yang akan dipotong benar-benar sehat. Pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap daging hewan kurban yang sudah disembelih atau disebut post mortem.
Sebelumnya mereka juga sudah mengambil sampel pemeriksaan hewan kurban yang diambil secara acak terhadap 55 ekor sapi yang akan disembelih di daerah itu. Sampel ini selanjutnya diperiksa ke laboratorium veteriner Lampung.
"Hasil dari pemeriksaan sampel yang kami kirimkan semuanya negatif dari penyakit yang bisa membahayakan manusia," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya kata Firi mengalami kendala keterbatasan personel guna mengawasi pemotongan hewan kurban yang akan dilakukan umat Islam dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
Untuk itu, dia mengimbau panitia pemotongan hewan korban untuk bisa lebih jeli jika melihat ada tanda-tanda hewan kurban kurang sehat untuk dilaporkan, termasuk jika usia hewan kurban yang akan dipotong belum cukup umur.
Sementara itu data dari Kementerian Agama Rejang Lebong, menyebutkan jumlah hewan kurban yang akan disembelih di wilayah itu pada tahun ini mencapai 1.032 ekor, terdiri dari sapi 474 ekor, kerbau sembilan ekor dan kambing 549 ekor.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018