Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kaukus Perempuan Politik Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengajak seluruh calon legislator segmen perempuan agar menunjukkan kualitas, bahwa mereka sangat layak dipilih oleh masyarakat.
Ketua KPPI Provinsi Bengkulu Leni Haryanti John Latief, di Bengkulu, Jumat, menyebutkan, cara itu sangat berguna untuk mengedukasi dan meyakinkan masyarakat, karena legislator perempuan sebenarnya juga memiliki kemampuan menjadi ujung tombak perjuangan aspirasi masyarakat.
"Tepat memilih perempuan (sebagai legislator), karena lebih banyak yang bisa diperjuangkan oleh mereka, selain aspirasi secara global, juga aspirasi segmentasi (yang mungkin tidak menjadi perhatian khusus legislator pria), contohnya aturan-aturan yang berpihak kepada hak-hak perempuan dan anak," kata dia.
Perempuan menurut Leni jangan hanya menjadi pelengkap dalam daftar calon legislator yang akan dipilih masyarakat pada Pemilihan Umum Legislatif 2019.
"Jangan ikut memenuhi kuota 30 persen dalam daftar calon saja. Nanti jadinya yang duduk hanya beberapa orang saja," kata Leni.
Soal terpilih atau tidak terpilih lanjut Leni sebenarnya memang takdir dari yang maha kuasa, namun tentu harus didahului dengan upaya maksimal.
Sebelumnya, KPPI juga menyampaikan harapannya agar setiap partai politik memberikan hak yang sama untuk calon dari kaum perempuan, yakni dengan tidak adanya perlakuan diskriminatif dari pengurus parpol.
Untuk pemenuhan keterwakilan perempuan dalam daftar calon, menurut KPPI, juga jangan semata soal jumlah atau kuotanya saja. Tetapi juga mengenai objektivitas pengaturan porsi perempuan sebagai calon legislator yang diusung parpol.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Ketua KPPI Provinsi Bengkulu Leni Haryanti John Latief, di Bengkulu, Jumat, menyebutkan, cara itu sangat berguna untuk mengedukasi dan meyakinkan masyarakat, karena legislator perempuan sebenarnya juga memiliki kemampuan menjadi ujung tombak perjuangan aspirasi masyarakat.
"Tepat memilih perempuan (sebagai legislator), karena lebih banyak yang bisa diperjuangkan oleh mereka, selain aspirasi secara global, juga aspirasi segmentasi (yang mungkin tidak menjadi perhatian khusus legislator pria), contohnya aturan-aturan yang berpihak kepada hak-hak perempuan dan anak," kata dia.
Perempuan menurut Leni jangan hanya menjadi pelengkap dalam daftar calon legislator yang akan dipilih masyarakat pada Pemilihan Umum Legislatif 2019.
"Jangan ikut memenuhi kuota 30 persen dalam daftar calon saja. Nanti jadinya yang duduk hanya beberapa orang saja," kata Leni.
Soal terpilih atau tidak terpilih lanjut Leni sebenarnya memang takdir dari yang maha kuasa, namun tentu harus didahului dengan upaya maksimal.
Sebelumnya, KPPI juga menyampaikan harapannya agar setiap partai politik memberikan hak yang sama untuk calon dari kaum perempuan, yakni dengan tidak adanya perlakuan diskriminatif dari pengurus parpol.
Untuk pemenuhan keterwakilan perempuan dalam daftar calon, menurut KPPI, juga jangan semata soal jumlah atau kuotanya saja. Tetapi juga mengenai objektivitas pengaturan porsi perempuan sebagai calon legislator yang diusung parpol.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018