Bengkulu (Antaranews Bengkulu)  Warga Kelurahan Sumber Jaya, Kota Bengkulu menanam mangrove di perbatasan Kampung Bahari dan Kelurahan Teluk Sepang untuk mengatasi abrasi, banjir dan tsunami yang berpotensi melanda wilayah itu.

Kelurahan kami ini masuk dalam zona merah rawan bencana tsunami sehingga perlu upaya mitigasi dengan menebalkan tanaman mangrove, kata Ketua Kelompok Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), Edi Jaya Putra di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan, penanaman mangrove di pesisir sekitar permukiman mereka dilakukan bersama relawan Palang Merah Indonesia (PMI) atas dukungan Palang Merah Jepang.

Penanaman sebanyak 5.000 bibit mangrove dilakukan bertahap sejak 31 Agustus 2018. Masyarakat pun bergotong-royong, mulai dari pengumpulan buah mangrove yang digunakan untuk bibit, pembibitan hingga siap tanam.

Edi mengemukakan, pada 2017 di Kelurahan Sumber Jaya pernah dilanda banjir parah yang merendam 230 unit rumah dan satu jembatan rusak.

Salah satu penyebabnya adalah habitat mangrove di perbatasan Kampung Bahari dan Teluk Sepang sudah gundul, ujarnya.

Lanjut Edi, penanaman mangrove tersebut selain menahan abrasi juga menjaga ekosistem biota laut, terutama udang dan kepiting yang selama ini menjadi andalan nelayan setempat.

Adapun jenis bibit mangrove yang ditanam adalah Rhizophora apiculata yang dikumpulkan dari pohon mangrove yang ada di wilayah itu.

Pewarta: Nadiastika Rachmiwati

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018