"Setelah dilakukan verifikasi dan validasi oleh operator SIKS-NG, sebanyak 18. 876 warga Kota Bengkulu layak mendapatkan program BPJS Kesehatan gratis dari pemerintah," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang di Bengkulu, Sabtu.
Ia menyebutkan, hal tersebut diketahui setelah pihaknya dan operator Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) melakukan verifikasi serta validasi data BPJS Kesehatan untuk warga tidak mampu dan layak menerima program tersebut.
Untuk total data penerima program BPJS Kesehatan gratis dari Pemkot Bengkulu yang telah diverifikasi oleh operator SIKS-NG sebanyak 26.733 warga.
Berdasarkan data yang yang sebelumnya telah diterima dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu ada 18.876 warga yang masuk dalam kategori tidak mampu.
"Data yang telah diverifikasi tersebut diajukan kepada Pemkot Bengkulu untuk masuk ke dalam Jamkesda," terang Sahat.
Sebelumnya, Dinsos Kota Bengkulu menghapus 14 ribu lebih warga dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena di nilai telah mampu atau perekonomiannya mulai membaik.
Sahat menerangkan, penghapusan tersebut terus dilakukan karena Dinsos Kota Bengkulu melakukan pemutakhiran DTKS dan mengevaluasi warga penerima sesuai dengan kondisi ekonomi terkini mereka.
"Proses pemutakhiran data tidak saja dengan menghapus data yang dinilai tak lagi memenuhi syarat, tetapi juga memasukkan data warga yang baru yang memang layak, yaitu warga miskin," ujar dia.
Penghapusan data warga dari DTKS akan dilakukan secara otomatis jika masyarakat tersebut menerima gaji dari pekerjaan sesuai UMP atau UMR, memiliki rumah pribadi yang layak, lulus CPNS dan lainnya.
Ia menyebutkan, untuk jumlah warga yang terdata dalam DTKS Kota Bengkulu saat ini sebanyak 153 ribu keluarga kurang mampu.
"Dari penyortiran data itu, banyak warga yang dikeluarkan dari DTKS karena dinilai bukan warga miskin. Namun banyak juga warga miskin yang belum dimasukkan ke dalam DTKS. Saking banyaknya, dalam satu hari saja ada 30 hingga 40 laporan warga miskin yang belum dimasukkan ke DTKS," jelasnya.