Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mendorong pengembangan tiga sektor unggulan ekonomi kreatif sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat di wilayah tersebut.

"Ketiga sektor yang menjadi unggulan adalah fesyen, kuliner, dan film," kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Hema Malini, Senin. 

Hema menjelaskan, alasan ketiga sektor ekonomi kreatif itu menjadi unggulan karena memiliki daya tarik ekonomi, sekaligus sesuai dengan potensi daerah.


"Kain batik besurek dan tenun bumpak merupakan produk fesyen ekonomi kreatif yang saat ini sedang dikembangkan, baik itu dari sisi kualitas maupun kuantitas," ujarnya.

Pada sektor kuliner, pemerintah mendorong setiap kabupaten dan kota untuk berinovasi mengembangkan produk makanan lokal yang unik, kreatif, dan sesuai dengan potensi sumber daya alam setempat.

"Sektor kuliner dapat memberikan nilai ekonomi yang besar, karena makanan adalah kebutuhan pokok mendasar bagi manusia," tutur Hema.

Sebagai daerah maritim dan pertanian, Bengkulu memiliki beberapa produk kuliner lokal seperti lema (fermentasi rebung), sate gurita, kue bay tat, rendang lokan, dan pendap.

Sementara itu, alasan film masuk ke dalam salah satu sektor unggulan ekonomi kreatif di Bengkulu karena film dapat menjadi lokomotif bagi perkembangan sektor fesyen dan kuliner. 

"Melalui film, kami bisa sekalian mempromosikan fesyen dan kuliner dalam bentuk produk audio-visual," terangnya.

Untuk mencapai target pengembangan ketiga sektor ekonomi kreatif tersebut, Pemerintah Bengkulu berupaya membantu perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), akses permodalan, pengembangan sumber daya manusia, hingga menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap karya pelaku usaha kreatif.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018