Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Konsumen mancanegara kian menyukai produk olahan sirup jeruk kalamansi yang dihasilkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

"Permintaan ekspor datang dari Korea Selatan, Jepang, Australia, Hongkong, maupun Arab Saudi," kata salah seorang produsen sirup kalamansi Amti Chaniago (50 tahun) di Bengkulu, Sabtu.

Menurutnya, konsumen luar negeri menyukai sirup kalamansi karena beraroma harum dan memiliki rasa citrus yang tajam.

"Untuk memenuhi pesanan konsumen luar negeri, saya butuh sekitar 100 kilogram jeruk kalamansi segar per hari. Bahan baku ini dapat menghasilkan 60 liter sirup kalamansi," tuturnya.

Amti mengatakan, satu botol sirup kalamansi ukuran 250 mililiter dijualnya seharga Rp14.000, sedangkan untuk ukuran satu liternya seharga Rp45.000 per botol.
 
Sirup kalamansi. (Foto Antarabengkulu)


Selain merambah pasar mancanegara, sambungnya, sirup kalamansi juga diminati pasar domestik seperti Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, hingga Jakarta.

Salah seorang petani jeruk kalamani, Saldi (57 tahun), menjelaskan bahwa perkembangan pasar produk olahan kalamansi turut mempengaruhi harga jeruk kalamansi segar miliknya.

"Lima tahun lalu, harga jeruk kalamansi hanya Rp1.000 per kilogram, tapi sekarang telah mencapai Rp4.000 per kilogram. Pertumbuhan industri pengolahan yang didukung akses telah mendongkrak harga jeruk kalamansi, serta meningkatkan kesejahteraan petani," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Lierwan mengatajan, perdagangan ekspor sirup kalamansi merupakan implementasi upaya pemerintah dalam meningkatan perekonomian masyarakat melalui penerimaan devisa.

"Dengan semakin meluasnya jangkauan pasar produk-produk lokal, seperti sirup kalamansi, maka ini akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Bengkulu," tutupnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018