Bengkulu (Antara) - Sirup berbahan jeruk kalamansi menjadi oleh-oleh atau "buah tangan" andalan di sentra penjualan kerajinan dan makanan khas Kota Bengkulu.
"Sirup kalamansi menjadi komoditas unggulan karena peminatnya banyak," kata Fadila pemilik warung "Cita Rasa" di sentra kerajinan dan oleh-oleh khas Bengkulu di Kelurahan Anggut Kota Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan sirup berbahan baku jeruk khas Bengkulu itu sangat diminati dan penjualannya tertinggi dibanding makanan khas lainnya.
Sirup kalamansi dengan rasa yang khas dijual dengan harga bervariasi antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per botol berisi 1.000 ml.
"Kalamansi cepat sekali habis karena permintaan tinggi, kami memasok produk ini dari perajin sebanyak tiga kali dalam sepekan," ucapnya.
Sebagian besar perajin produk tersebut masih dalam skala rumah tangga yang memasok ke pedagang di sentra oleh-oleh khas Bengkulu.
Selain sirup kalamansi, produk lain yang juga diminati wisatawan dan masyarakat untuk oleh-oleh dari Bengkulu yakni kue tat dan lempuk durian.
"Tiga produk ini yang paling laris, selain komoditas lain seperti kopi asli Bengkulu dan manisan dari terong, tomat dan lainnya," tambahnya.
Jeruk kalamansi mulai dibudidayakan masyarakat Kota Bengkulu dan diolah menjadi sirup dalam lima tahun terakhir.
Lembaga pengembangan pertanian Baptis, sebuah yayasan swasta di Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi pencetus pertama produk tersebut.
Sirup kalamansi dapat disajikan dengan dua cara yakni hangat dan menambah batu es sehingga rasanya lebih segar.
"Sistem seduh dengan hangat dan dingin tidak mempengaruhi kandungan vitamin C-nya," katanya.