Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menduga nomor induk kependudukan (NIK) ganda pada sejumlah pemilih untuk Pemilu 2019 di daerah itu terindikasi palsu.

"Kami menduga NIK yang satunya adalah palsu, karena tidak mungkin ada NIK yang sama tapi orangnya berbeda-beda, pasti ada satu yang palsu. Tapi akan kami cek dulu mana yang asli dan palsu," kata Sekretaris Disdukcapil Rejang Lebong, Edi Yansori usai menghadiri rapat membahas pemilih yang belum memiliki KK dan KTP elektronik, di KPU Rejang Lebong, Senin.

Sejauh ini penerbitan NIK tambah dia, dilakukan dengan menggunakan sistem komputer, sehingga kecil kemungkinan akan keluar NIK yang sama jika data yang diterbitkan berdasarkan hasil perekaman data KTP-el.

Selain itu pihaknya juga masih akan melakukan perekaman data bagi warga yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, namun belum memiliki KTP elektronik.

Perekaman data ini akan dilakukan dengan cara mendatangi sejumlah daerah yang disinyalir masih banyak warga yang belum merekam data dengan menggunakan mobil rekam data keliling atau mereka bisa mendatangi langsung kantor Disdukcapil setempat.

Sedangkan, Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Rejang Lebong, Lusiana usai rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPT hasil perbaikan tahap dua di aula KPU Rejang Lebong, Senin, mengatakan berdasarkan data yang mereka miliki jumlah pemilih di daerah itu yang belum memiliki KTP mencapai 1.400-an orang.

"Data para pemilih yang belum beridentitas ini sudah mereka serahkan ke KPU-RI dan nantinya akan dikoordinasikan dengan Dirjend Kemenduk-RI, sehingga mereka ini nantinya bisa menggunakan hak suaranya pada Pemilu nanti," ujarnya.

Sementara itu jumlah daftar pemilih tetap hasil perbaikan kedua (DPTHP-2) Kabupaten Rejang Lebong berjumlah berjumlah 202.270 orang, atau bertambah sebanyak 3.057 orang dari jumlah DPTHP-1 yang ditetapkan pada 13 September 2018 lalu sebanyak 199.213 orang.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018