Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Provinsi Bengkulu tengah menghadapi ancaman serius akibat peningkatan jumlah perokok pemula, khususnya kalangan anak-anak dan remaja.

"Jumlah perokok pemula bertambah yang awalnya hanya 7,2 persen pada tahun 2013 menjadi 9,0 persen pada 2018. Karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk melindungi mereka dari bahaya rokok," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Selasa.

Dia menuturkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) No. 4 tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok, namun harga rokok yang murah menjadi pemicu kenaikan jumlah perokok pemula.

"Murahnya harga rokok mendorong anak-anak dan remaja mampu membelinya, padahal berbagai penelitian ilmiah menyebutkan bahwa rokok memiskinkan dan berpotensi merusak kesehatan," tutur Herwan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, semakin muda usia perokok maka potensi terkena penyakit degeneratif akan meningkat. Kondisi ini menjadi tantangan besar pemerintah dalam pengendalian penyakit tidak menular yang ditimbulkan oleh rokok.

"Apabila jumlah perokok meningkat, maka penyakit degeneratif akan semakin banyak. Hal ini tentu saja dapat mengancam periode emas penduduk Indonesia pada tahun 2045," ungkanya.

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang dapat menghancurkan jaringan maupun organ tubuh, seperti diabetes mellitus, osteoporosis, stroke, jantung koroner hingga kanker.

Penyakit ini muncul akibat gaya hidup tidak sehat yang kemudian menyebabkan gangguan pada organ tertentu, salah satunya dampak merokok.

"Kami akan meningkatkan upaya preventif melalui kunjungan ke rumah-rumah untuk memberikan edukasi kesehatan tentang bahaya rokok," ucapnya.

Selain itu, sambung Herwan, pihaknya juga terus mendorong implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), seperti rutin berolahraga, mengonsumsi sayuran dan buah, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, melakukan pengecekan kesehatan berkala, serta membersihkan lingkungan.

Pewarta: Nur Muhamad dan Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018