Bengkulu (Antaranews Bengkulu) – Petugas PT Pertamina Terminal Pulau Baii meminta masyarakat melaporkan dugaan kecurangan dalam penyaluran bahan bakar elpiji ukuran 3 kilogram di tingkat pangkalan di Kota Bengkulu.

"Bukan langka hanya saja sulit ditemukan di warung-warung.  Hal itu terjadi karena sebenarnya kalau dulu mungkin masih ada mengecer ke warung cuma sekarang itu peraturan nya sudah tidak boleh lagi mengecer ke warung,” kata Sales Representative Pertamina Terminal Pulau Baai, Dio Mahardika di Bengkulu, Jumat. 

Ia menganjurkan masyarakat untuk membeli gas bersubsidi tersebut di pangkalan. Terkait keluhan masyarakat yang mengatakan bahwa pembelian gas di pangkalan mewajibkan membawa kartu keluarga, merupakan inisiatif dari pangkalan itu sendiri. 

Penggunaan kartu keluarga tersebut bertujuan untuk mengetahui pembeli merupakan warga yang tinggal di sekitar pangkalan. 

Ia juga mengingatkan masyarakat menemukan pangkalan gas yang curang dapat dilaporkan ke agen pangkalan tersebut dengan membawa barang bukti seperti foto dan video. 

Foto dan video tersebut boleh diberikan kepada pihak agen atau ke Pertamina langsung untuk segera ditindaklanjuti. Mengenai sanksi untuk pangkalan yang ketahuan melakukan kecurangan seperti menjual bahan bakar ke masyarakat yang mampu dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja sama dan kontrak agen ke pangkalannya. 

“Sebenarnya masyarakat tidak dianjurkan lagi untuk membeli bahan bakar gas elpiji ukuran 3kg di eceran melainkan bisa membeli di pangkalan langsung,” ucapnya.

Pemerintah lanjutnya, sudah menentukan harga eceran tertinggi gas 3 kg yaitu Rp16.500 per tabung. Dengan HET itu warga yang kurang mampu tidak dirugikan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018