Bengkulu (Antaranew Bengkulu) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Bengkulu mengungkapkan dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat selama empat tahun ini telah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Dana yang dialokasikan dari APBN selama empat tahun untuk 1.341 desa di Bengkulu ini telah berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat," kata Kepala DPMD Provinsi Bengkulu Ali Sadikin di Bengkulu, Jumat.

Dijelaskannya, pada 2015 dana desa yang disalurkan untuk ribuan desa di Bengkulu itu sebesar Rp300 miliar.

Pada 2016 nilainya meningkat menjadi 800 miliar. Pada 2017 angka kucuran dana berjumlah Rp1,03 triliun. Sementara pada 2018, anggaran dana desa yang dialokasikan mencapai Rp946 miliar.

"Total dana desa yang mencapai Rp3 triliun itu diarahkan untuk program pembangunan posyandu, MCK, PAUD, sarana air bersih, saluran drainase dan lainnya sehingga meningkatkan indeks pembangunan manusia di setiap desa," ujarnya.

Selama empat tahun penyaluran dana desa di Bengkulu terhitung sejak 2015 hingga semester I 2018, program pembangunan yang bersifat peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan dana desa berupa 721 penahan tanah, 408 air bersih, 1.268 unit MCK, 493 PAUD, 117 polindes, 526.024 meter drainase, 145 posyandu, dan 525 sumur.

Sedangkan pembangunan yang bersifat menunjang aktivitas ekonomi masyarakat desa, yaitu 4.273 kilometer jalan desa, 11 kilometer jembatan desa, 50 unit pasar desa, 190 kegiatan badan usaha milik desa (bumdes), 15 embung, 2 tambatan perahu, 1.103 irigasi, dan 106 unit sarana olahraga.

Ali menerangkan pemerintah mengoptimalkan penggunaan dana desa dengan beberapa program penanggulangan kemiskinan, seperti program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) sehinga mampu mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Angka kemiskinan tahun 2017 yang semula mencapai 16,45 persen, sekarang telah berkurang menjadi 15,43 persen. Ini artinya, dana desa telah mendorong peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa dengan adanya alokasi dana desa yang diberikan pemerintah pusat, maka seluruh desa yang ada di Bengkulu dapat berkembang, maju, dan mandiri.

Provinsi Bengkulu pada 2015 belum memiliki desa mandiri, namun semester I 2018 telah ada empat desa mandiri. Sementara itu desa maju yang pada 2015 hanya berjumlah 22 desa, tahun ini meningkat menjadi 67 desa.

Begitu pula dengan desa berkembang yang pada 2015 ada sebanyak 386 desa, bertambah menjadi 622 desa pada semester I 2018.

"Dengan bertambahnya desa maju dan mandiri, maka desa tertinggal dan sangat tertinggal otomatis berkurang drastis," ungkap Ali.

Pada 2015 jumlah desa tertinggal di Bengkulu mencapai 465 desa, lalu berkurang menjadi 613 desa pada semester I 2018. Sementara itu, desa sangat tertinggal yang mencapai 165 desa pada 2015, turun menjadi 35 desa pada semester I 2018.

"Kami berharap pada 2019 pemerintah pusat dapat meningkatkan jumlah alokasi dana desa untuk 1.341 desa di Bengkulu, sehingga percepatan indeks pembangunan manusia dan pengurangan angka pengangguran dapat dilaksakan dengan baik," ujarnya.

Pewarta: Nur Muhamad dan Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018