Palembang (ANTARA Bengkulu) - Petani kopi di Provinsi Sumatera Selatan semakin berminat dengan metode "kopi sambung" untuk meningkatkan produksi kopi daerah itu.

Pada 2012, Dinas Perkebunan Sumsel akan mengembangkan metode tersebut di areal perkebunan kopi seluas 200 hektare (ha) untuk menggantikan batang atas tanaman lama.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Dinas Perkebunan Sumsel Dian Eka Sapta di Palembang, Minggu mengatakan,  pada tahun ini sudah diterapkan pada 200 hektare lahan kopi, dan 2013 ditargetkan sebanyak 800 hektare.

Menurut dia, teknik kopi sambung itu mulai diminati petani berkat sosialisasi sejak tahun 2004 melalui program SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) akan tetapi belum begitu diminati petani.

"Kopi sambung merupakan kegiatan rejuvenasi atau sambung pucuk yang membuat cabang baru dari sebuah pohon," katanya.

Dian menyatakan, metode kopi sambung akan memanfaatkan tunas muda atau dengan kata lain peremajaan hingga kopi dapat berbuah terus, sementara dahan yang tidak efektif lagi akan dibuang.

Para petani tertarik menggunakan metode baru karena terbukti meningkatkan produksi secara signifikan dengan meningkat dari 1-2 ton per hektare menjadi 6 ton biji kopi.

Hal itu dibuktikan setelah sampel lahan di kawasan Dempo, Pagaralam berhasil memproduksi 3 ton biji kopi dengan luas lahan 1,5 ha.

"Program kopi sambung ini yang giat disosialisasikan ke petani, dan umumnya mereka tertarik karena menyaksikan secara nyata hasil yang diperoleh oleh rekan yang berani mencoba," ujarnya.

Perkebunan Kopi di Sumsel tersebar di lima kabupaten, diantaranya OKU Selatan 70.799 ha dan Empat Lawang 61.978 ha.

Sementara, total perkebunan kopi di Sumsel 256.149 ha atau urutan ketiga setelah luas lahan karet dan sawit.

"Kopi menjadi komoditas unggulan di sejumlah kabupaten di Sumsel karena didukung tofografi, sehingga harus dilakukan upaya khusus untuk meningkatkan produksinya dan salah satunya melalui metode "kopi sambung"," ujarnya.

Sumsel memiliki potensi pada sektor perkebunan dengan memiliki empat komoditas unggulan yakni karet, sawit, kopi, dan kelapa. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012