Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ratusan warga Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan yang tergabung dalam Forum Intelektual Jurai Kedurang meminta pemerintah daerah setempat menghentikan kegiatan  penambangan galian C yakni batu, pasir dan koral di hulu Sungai Kedurang.

"Aktivitas galian C itu menyebabkan sawah longsor dan banjir hingga menyebabkan petani kehilangan mata pencaharian," kata Ketua Dewan Pakar Forum Intelektual Jurai Kedurang, Yandri Susanto di Bengkulu, Minggu.

Padahal kata dia, Kedurang dulunya merupakan lumbung beras, namun saat ini warga sudah membeli beras dari luar daerah.

Ia mengatakan untuk mendesak penghentian aktivitas galian C tersebut warga Kedurang membentuk forum tersebut dan meminta pemerintah Bengkulu Selatan dan DPRD mengambil tindakan.

"Forum intelektual ini juga setuju bila tuntutan warga tidak dipenuhi maka kami akan bergabung dengan kecamatan lain untuk membentuk kabupaten baru yaitu Kabupaten Basemah Selatan," katanya menjelaskan.

Surat pernyataan sikap tentang penolakan aktivitas ilegal itu sudah ditandatangani ratusan orang warga.

Pernyataan sikap lainnya yang ditandatangani ratusan warga yakni masyarakat menginginkan agar pemerintah lebih memperhatikan pembangunan di Kecamatan Kedurang.        Selama ini, pembangunan di dua kecamatan baik hulu amupun hilir tidak merata, ini berbanding terbalik dengan Kecamatan Seginim yang merupakan kecamatan tetangga yang lebih diperhatikan.

"Masyarakat di Kecamatan Kedurang Hulu dan Kedurang Hilir merasa dianaktirikan. Masalah ini sudah sering dikeluhkan pada saat reses anggota DPRD kabupaten dan provinsi tapi tidak diindahkan," katanya.

Bukan hanya itu, Yandri juga meminta pembalakan hutan lindung di aliran sungai di Hulu Kedurang segera dihentikan. Karena faktanya hutan lindung tersebut ditanamai kelapa sawit.

Padahal, menteri kehutanan jelas-jelas melarang pembalakan di hutan lindung meskipun ditanami dengan sawit. Kalaupun hutan itu akan dilakukan penanaman kembali, sebaiknya diganti dengan karet saja.

"Kami tidak memberikan batas waktu kepada Pemda dan DPRD, namun hal ini mendesak untuk diselesaikan, karena jika tidak maka Kedurang akan semakin terisolir dari pembangunan," tambahnya.

Ia menjelaskan, forum tersebut dibentuk dari berbagai kelompok masyarakat di Kedurang baik hulu maupun ilir serta kaum intelektual yang menginginkan Kedurang maju seperti derah lainnya dan tetap menjadi lumbung beras masyarakat. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012