Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Bank Indonesia menyebutkan bahwa angka pertumbuhan tahunan perekonomian Provinsi Bengkulu sepanjang 2018 yakni pada angka 5,07 persen (yoy). 

"Kalau kisaran pertumbuhannya, sampai akhir Desember nanti pada berada pada angka 5,00--5,14 persen," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2018, di Bengkulu, Jumat. 

Pertumbuhan ini tentunya dicatat sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2017 yang hanya tumbuh sebesar 4,99 persen (yoy). 

Membaiknya kondisi makro ekonomi regional tersebut sesungguhnya masih ditunjang oleh kinerja ekspor, meskipun dengan magnitudo yang terbatas. 

Keterbatasan kinerja ekspor sendiri dampak dari dua komoditas utama Provinsi Bengkulu yakni CPO dan karet yang masih menunjukkan tren penurunan harga. 

"Akibatnya, juga berdampak pada daya beli masyarakat yang ikut turun," ujar Endang. 

Sementara itu lanjut dirinya, untuk kondisi inflasi Bengkulu pada 2018 diperkirakan berada pada rentang 2,14--2,34 persen (yoy). 

Bahkan angka ini berada sedikit di bawah target nasional yang diproyeksikan pada rentang 2,5--4,5 persen (yoy). 

"Ini sejarah pertama Bengkulu berada cukup rendah, bahkan di bawah proyeksi nasional," tutup Endang.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018