Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan hingga kini masih ada sejumlah sekolah di bawah naungan Kementrian Agama di daerah ini yang menolak program imunisasi Measles Rubella (MR).

“Realisasi program MR sampai sekarang sebesar 84 persen dari sebanyak 54.208 anak yang berusia 0-15 tahun di daerah ini yang menjadi sasaran imunisasi MR. Realisasinya rendah karena ada sejumlah sekolah yang masih menolak,” kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Nen Widiyarti, Minggu.

Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan setempat mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan imunisasi MR dari sebelumnya bulan Oktober tahun ini menjadi bulan Desember 2018.

Ia menyatakan, meskipun instansinya mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan imunisasi MR , namun pihak sekolah di bawah naungan Kemenag masih menolak imunisasi MR.

Padahal, katanya, sejumlah siswa sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag yang menolak merupakan sasaran program ini.

“Sejumlah sekolah yang menolak program imunisasi MR ini tersebar di wilayah Kecamatan Ipuh,” ujarnya.

Kendati demikian, instansinya melalui petugas medis di 17 puskesmas daerah itu akan terus berusaha memanfaatkan waktu yang ada ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut, yakni 95 persen.

Selama bulan ini, instansinya memberikan imunisasi MR kepada siswa sekolah lembaga pendidikan anak usia dini hingga pendidikan sekolah menengah pertama dan anak di bawah lima tahun.

Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan selama tahun ini menemukan sedikitnya 12 anak yang terjangkit campak dan rubela di daerah itu.

“Sebanyak belasan anak yang terjangkit penyakit campak dan rubela tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018