Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mengecek kebenaran informasi terkait stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kelurahan Bandar Ratu yang diduga melayani penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar menggunakan wadah jerigen.
“Kami akan monitoring. Kami akan lihat dan cek lapangan untuk mencari tahu informasi ini,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima informasi tentang seorang sopir mobil Daihatsu Grand Max yang menjadi korban penganiayaan saat mengambil video sejumlah orang yang membeli BBM menggunakan jerigen di SPBU ini.
Baca juga: Bupati Mukomuko cek SPBU Arah Tiga yang jual premium keluar daerah
Baca juga: Mukomuko tindaklanjuti laporan terkait SPBU melanggar aturan
Ia mengatakan, instansinya hingga kini belum menerima laporan resmi terkait masalah ini, baik dari warga setempat maupun dari sopir yang diduga menjadi korban penganiayaan di SPBU tersebut.
“Saya saja baru tahu sekarang kalau ada permasalahan di SPBU wilayah ini,” ujarnya pula.
Kendati demikian, ia menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi ini dengan mendatangi pihak manajemen SPBU Kelurahan Bandar Ratu, guna mencari tahu kebenaran masalah ini.
Ia menyatakan, hingga kini aktivitas di sejumlah SPBU yang ada di Kecamatan Kota Mukomuko, baik di Air Punggur maupun di Kelurahan Bandar Ratu masih berjalan seperti biasa.
“Dua SPBU ini masih tetap melayani sepeda motor dan mobil yang mengisi BBM jenis premium dan solar,” ujarnya.
Baca juga: Kesbangpol minta pihak SPBU Mukomuko kurangi penjualan BBM ke jerigen
Baca juga: Sopir jadi korban penganiayaan di SPBU Mukomuko
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
“Kami akan monitoring. Kami akan lihat dan cek lapangan untuk mencari tahu informasi ini,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima informasi tentang seorang sopir mobil Daihatsu Grand Max yang menjadi korban penganiayaan saat mengambil video sejumlah orang yang membeli BBM menggunakan jerigen di SPBU ini.
Baca juga: Bupati Mukomuko cek SPBU Arah Tiga yang jual premium keluar daerah
Baca juga: Mukomuko tindaklanjuti laporan terkait SPBU melanggar aturan
Ia mengatakan, instansinya hingga kini belum menerima laporan resmi terkait masalah ini, baik dari warga setempat maupun dari sopir yang diduga menjadi korban penganiayaan di SPBU tersebut.
“Saya saja baru tahu sekarang kalau ada permasalahan di SPBU wilayah ini,” ujarnya pula.
Kendati demikian, ia menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi ini dengan mendatangi pihak manajemen SPBU Kelurahan Bandar Ratu, guna mencari tahu kebenaran masalah ini.
Ia menyatakan, hingga kini aktivitas di sejumlah SPBU yang ada di Kecamatan Kota Mukomuko, baik di Air Punggur maupun di Kelurahan Bandar Ratu masih berjalan seperti biasa.
“Dua SPBU ini masih tetap melayani sepeda motor dan mobil yang mengisi BBM jenis premium dan solar,” ujarnya.
Baca juga: Kesbangpol minta pihak SPBU Mukomuko kurangi penjualan BBM ke jerigen
Baca juga: Sopir jadi korban penganiayaan di SPBU Mukomuko
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018