Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Otoritas Jasa Keuangan merilis bahwa pertumbuhan aset perbankan di Provinsi Bengkulu pada 2018 berada pada angka 6,79 persen. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Provinsi Bengkulu Yan Syafri di Bengkulu, Jumat, mengatakan pada 2018 ini aset perbankan bertambah sekitar Rp1,5 triliun. 

Persentase pertumbuhannya memang tidak sebesar pada 2017 yang mencapai 25,37 persen, namun jika menilik dari nilai aset, maka sesungguhnya perbankan di Bengkulu tetap menunjukkan tren positif. 

"Di 2017 nilai asetnya dicatat Rp22,32 triliun, dan pada 2018 sampai dengan saat ini, angkanya Rp23,83 triliun," kata dia. 

Pertumbuhan industri keuangan Provinsi Bengkulu untuk sektor perbankan masih dominan ditopang oleh kredit konsumsi, dengan proporsi 60 persen dari kredit pegawai dan 40 persen kredit modal kerja bersama investasi. 

Sementara, kredit produktif untuk kelompok unggulan Bengkulu seperti perdagangan dan pertanian belum mampu menyaingi besarnya realisasi kredit konsumsi. 

"Jadi perekonomian daerah pun akhirnya ditopang oleh kredit konsumsi, oleh sebab itu pengumuman kenaikan gaji PNS beberapa waktu lalu merupakan berita bagus untuk perekonomian daerah ini," ucapnya. 

Pertumbuhan kredit di Bengkulu sepanjang 2018 menurut Yan, dicatat sekitar 9,41 persen, atau sebesar Rp1,63 triliun. 

"Kurang lebih sama dengan tahun lalu, yang tumbuh 9,38 persen, atau sekitar Rp1,5 triliun," ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018