Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komunitas pelestari sejarah dan budaya, Bengkulu Heritage Society, menggelar acara "Heritage Walk" dengan mengunjungi tiga bangunan bersejarah di Kota Bengkulu, Sabtu (29/12/2018).

"Melalui kegiatan itu, kami mengharapkan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan dan mencintai warisan sejarah-budaya di Kota Bengkulu," kata Ketua Bengkulu Heritage Society, Reko Serasi dalam keterangan tertulis di Bengkulu, Minggu.

Menariknya, rombongan tur didominasi mahasiswa dari program studi Peradaban Sejarah Islam IAIN Bengkulu. Mereka antusias menelusuri jejak sejarah di Kota Bengkulu.

Reko menjelaskan, penjelajahan dimulai dari Replika Rumah Fatmawati yang menyimpan berbagai benda peninggalan ibu negara pertama Indonesia, salah satunya mesin jahit yang dipakai untuk membuat bendera Sang Saka Merah Putih.

"Setelah berkunjung ke Replika Rumah Fatmawati, lalu rombongan tur berjalan kaki menuju Rumah Pengasingan Bung Karno," ujarnya.

Di rumah milik pedagang Tionghoa bernama Lion Bwe Seng itu, Sukarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik Belanda pada 1938-1942. Terdapat barang-barang peninggalan yang pernah dipakai Sukarno di rumah itu, seperti ranjang besi, koleksi buku serta seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Sukarno selama diasingkan di Kota Bengkulu.

Berjarak sekitar 2,4 kilometer dari Rumah Pengasingan Bung Karno, rombongan tur menuju Benteng Marlborough yang merupakan bangunan pertahanan terkuat Inggris di Asia Tenggara.

Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) di bawah komando gubernur Joseph Callet pada tahun 1714-1719.

Benteng Marlborough terletak di atas bukit buatan yang menghadap ke arah Kota Bengkulu dan memunggungi Samudera Hindia. Merujuk literatur sejarah, benteng ini pernah dibakar masyarakat Bengkulu, sehingga memaksa Inggris mengungsi selama lima tahun ke Madras, India.

Reko menjelaskan, seluruh peserta tur diajak berdiskusi membahas historis, pariwisata, ataupun aspek lain yang dianggap penting terkait objek cagar budaya tersebut. 

"Kota ini memiliki sejarah penting bagi Indonesia maupun dunia. Karena itu, penting untuk mengajak masyarakat serta generasi muda mengenal kembali nilai-nilai sejarah," jelasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, tahun depan, pihaknya akan kembali menggelar Heritage Walk dengan berbagai rute berbeda, termasuk mengunjungi sejumlah kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.


"Insya Allah, kegiatan Heritage Walk akan kembali digelar pada 2019, tentunya dengan destinasi dan rute yang berbeda pula," ucap Reko.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018