Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, terus berupaya mendorong petani untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik guna memperbaiki kesuburan dan produktivitas lahan pertanian di daerah itu. 

"Menggunakan pupuk organik dapat menambah kesuburan tanah, serta menjaga kelestarian ekosistem dan habitat. Karena itu, pemerintah terus mendorong petani menyediakan pupuk organik mandiri dengan fasilitas Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)," kata Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip di Manna, Senin.

Sukarni menuturkan, selama tahun 2018, Kementerian Pertanian RI telah membangun 12 UPPO dan menyediakan kendaraan pengangkut pupuk organik di Bengkulu Selatan.

"Dengan adanya UPPO, maka petani dapat memanfaatkan limbah tanaman dan ternak untuk diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, upaya ini juga dapat mengurangi angka kebutuhan pupuk kimia," ujarnya.

Para petani diajak untuk mengurangi penggunaan pupuk kima dan tidak lagi membakar jerami setelah panen padi. 

Sukarni menuturkan, ketergantungan petani selama ini terhadap pupuk kimia telah mengakibatkan ekosistem dan habitat beberapa jenis hewan mengalami kepunahan, sehingga berpotensi meningkatkan serangan hama.

"Dengan optimalisasi penggunaan pupuk organik, maka akan menambah kesuburan tanah dan menjaga ekosistem. Ini penting untuk kelestarian alam serta lingkungan," ucapnya.

Di Bengkulu Selatan, jenis tanaman yang telah menggunakan pupuk organik yakni holtikultura, seperti sayur dan buah-buahan.

"Kami akan terus mendorong petani tanaman pangan dan perkebunan untuk menggunakan pupuk organik juga. Mudah-mudahan masa depan pertanian akan lebih baik," tutupnya.

Lebih lanjut Sukarni menambahkan, pihaknya akan membangun satu unit pilot project UPPO yang khusus mengolah pupuk organik berbahan urine sapi. Pembangunan UPPO itu berlokasi di kawasan Taman Edukasi Pertanian di Padang Panjang, Manna.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018