Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mencanangkan program pengembangan tanaman pala dan kopi untuk menekan keinginan masyarakat memperluas areal perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

"Akan ada 100 hektare kebun kopi baru serta ribuan bibit pala gratis yang disediakan pemerintah untuk masyarakat Bengkulu Selatan pada tahun ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip di Manna, Jumat.

Kebijakan itu, menurut Sukarni terkait upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan fluktuasi harga komoditas sawit di pasaran. Karena itu, masyarakat memandang berkebun sawit kurang menguntungan dibanding subsektor perkebunan lainnya.

Selain itu, adanya lahan perkebunan sawit di kawasan muara air seperti Kecamatan Ulu Manna, Seginim, Air Nipis, dan Kedurang berpotensi menyebabkan Bengkulu Selatan rawan mengalami kekeringan akibat penyerapan sumber air yang dilakukan tanaman sawit.

"Untuk wilayah perbukitan yang memiliki sumber air, adanya perkebunan sawit kurang berkontribusi terhadap ekonomi masyarakat. Karena itu, kami dorong mereka untuk menanam kopi dan pala. Kedua tanaman merupakan tanaman hutan yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis," ujarnya.

Lebih lanjut Sukarni menuturkan bahwa kopi dan pala adalah komoditas perkebunan masyarakat Bengkulu Selatan yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga budaya bertanam ini perlu dilestarikan kembali agar tidak punah.

"Kami berhadap dengan mengerem peningkatan luas tanam sawit, maka kondisi lingkungan dan sumber air dapat lebih terjaga secara baik," ucapnya.

Sukarni juga menegaskan, siapapun yang mengajukan perluasan areal lahan perkebunan kelapa sawit skala besar tidak akan dia gubris karena terkait Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2018 tentang penghentian sementara perluasan lahan sawit.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019