Rejang Lebong (Antaranew Bengkulu) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih kekurangan armada untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah itu.

Kepala Dinas Damkar Kabupaten Rejang Lebong, Sumardi, di Rejang Lebong, Senin, mengatakan saat ini armada yang mereka miliki untuk memadamkan kebakaran pada 15 kecamatan baru 12 unit, termasuk tiga unit mobil tanki yang sudah dimodifikasi.

"Saat ini ada dua Pos Damkar tingkat kecamatan yang belum difungsikan karena tidak ada armadanya. Dua ini satu di Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan satu lagi di Kecamatan Sindang Dataran," ujarnya.

Kendati dua pos Damkar ini belum aktif, namun kedua pos ini, menurut Sumardi, sudah dibuatkan surat keputusan (SK) dan menunggu adanya penambahan armada oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mengingat kedua daerah ini berada jauh lokasi Pos Damkar terdekat maupun kantor Damkar Rejang Lebong.

Sejauh ini dari 12 unit mobil PBK yang mereka miliki terdiri dari sembilan unit mobil PBK, dan tiga unit mobil tanki yang sudah dimodifikasi sehingga selain bisa menyuplai air juga bisa menyemprotkan air sehingga jika sewaktu-waktu ada kebakaran bisa dimanfaatkan untuk pemadaman.

Selain itu mereka juga memiliki empat motor Damkar yang berfungsi untuk melakukan pemadaman di lorong-lorong sempit yang tidak bisa dijangkau mobil Damkar.

Untuk memenuhi kebutuhan armada PBK ini pihaknya sudah mengusulkan rencana penambahan satu unit yang dimasukan dalam APBD-Perubahan 2019.

Sementara itu, sepanjang 2018, tercatat ada 16 kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.

Dua kasus di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Kepahiang yang posisinya lebih dekat ke daerah itu, dari jumlah itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019