Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan tiga langkah strategis terkait pengembangan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah, demi mendorong tumbuh kembangnya industri pariwisata di wilayah itu.

"Langkah pertama adalah melebarkan jalan dari perempatan Panorama hingga menuju pertigaan Markas Brimob. Untuk jalan di depan danau akan dibuat dua jalur dengan area peristirahatan pada kedua sisinya," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam kunjungan kerjanya ke Danau Dendam Tak Sudah di Kota Bengkulu, Selasa.

Menilik dari letak astronomis, Rohidin menjelaskan, Danau Dendam Tak Sudah merupakan satu-satunya danau di Indonesia yang berlokasi di pusat ibukota provinsi. Karena itu, pihaknya akan mengembangkan objek wisata ini menjadi salah satu destinasi berbasis ekowisata.

Baca juga: Warga dukung perubahan status Cagar Alam Danau Dendam
Baca juga: Relawan bersihkan Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu

"Pelebaran jalan itu akan memberikan kenyamanan bagi para wisatawan saat berkunjung ke danau. Mereka dapat berhenti di rest area, lalu menikmati tiap sudut keindahan," ujarnya.

Strategi kedua yang akan dilakukan adalah membangun pusat jajanan yang menyajikan berbagai kuliner lokal untuk memperkuat identitas Bengkulu. Rohidin menambahkan, pelibatan masyarakat dalam mengelola pusat jajanan akan mendorong peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. 

"Saat danau ramai dikunjungi wisatawan, mereka tentu butuh makan dan minum. Dengan membangun pusat jajajan yang representatif itu, maka wisatawan akan betah mengunjungi danau tersebut," paparnya.

Strategi ketiga yang selanjutnya akan dilakukan adalah membangun jogging track di atas lahan seluas 80 hektare yang mengelilingi seluruh kawasan taman wisata alam (TWA) Danau Dendam Tak Sudah.

"Dengan adanya jogging track, orang-orang bisa lari pagi sambil menikmati keindahan matahari terbit. Kami berharap ini akan menjadi pusat wisata yang bagus ke depan," ucap Rohidin.

Lebih lanjut dia menyampaikan, durasi waktu proses pembangunan dan pengembangan itu akan berlangsung selama dua tahun, yaitu hingga 2020 mendatang.

"Saat ini kami masih menunggu keputusan final pengalihan fungsi status danau dari semula cagar alam (CA) menjadi taman wisata alam (TWA) dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK). Karena itu, sepanjang tahun 2019 ini kami akan menyusun perencanaan untuk eksekusi pembangunan yang ditargetkan selesai pada tahun 2020," sebut Rohidin.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019