Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Akun email milik Pelaksana Tugas Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, diretas oleh orang tak dikenal untuk melakukan penipuan berkedok peminjaman uang.
"Salah satu akun email saya dibajak. Apabila menerima pesan WhatsApp yang mengatasnamakan saya, itu bohong, karena nomer ponsel saya tidak pernah ganti," kata Gusnan Mulyadi dalam keterangannya, Minggu.
Dalam screenshot percakapan, peretas itu melakukan penipuan berkedok peminjaman uang dengan alasan ATM miliknya masih bermasalah.
'Maaf mengganggu nih..., saya Gusnan Mulyadi pengen minta bantuannya dulu nih kalau bisa? Tadi saya coba kirim uang ke kawan tapi ATM saya terblokir. Bisa ganti kirim dulu?? Besok saya gantikan lebih uangnya. Urgent.'
Peretas itu mencoba menghubungi sejumlah kolega dan teman dekat Gusnan melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp.
"Bahkan kawan-kawan saya di Malaysia juga dihubungi pelaku. Mohon diabaikan, itu bohong dan penipu," tegas Gusnan.
Lebih lanjut dia menyampaikan telah melaporkan kasus peretasan akun email ini kepada pihak kepolisian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Salah satu akun email saya dibajak. Apabila menerima pesan WhatsApp yang mengatasnamakan saya, itu bohong, karena nomer ponsel saya tidak pernah ganti," kata Gusnan Mulyadi dalam keterangannya, Minggu.
Dalam screenshot percakapan, peretas itu melakukan penipuan berkedok peminjaman uang dengan alasan ATM miliknya masih bermasalah.
'Maaf mengganggu nih..., saya Gusnan Mulyadi pengen minta bantuannya dulu nih kalau bisa? Tadi saya coba kirim uang ke kawan tapi ATM saya terblokir. Bisa ganti kirim dulu?? Besok saya gantikan lebih uangnya. Urgent.'
Peretas itu mencoba menghubungi sejumlah kolega dan teman dekat Gusnan melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp.
"Bahkan kawan-kawan saya di Malaysia juga dihubungi pelaku. Mohon diabaikan, itu bohong dan penipu," tegas Gusnan.
Lebih lanjut dia menyampaikan telah melaporkan kasus peretasan akun email ini kepada pihak kepolisian.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019