Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Puluhan anggota Pramuka Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Minggu siang, melepas pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di daerah itu dengan mengusung keranda ketiga jenazah.

"Sebagai bentuk penghormatan kepada para korban ini anggota Pramuka MAN Curup menjadi pengusung keranda yang dibawa dari rumah nenek korban ke masjid untuk dishalatkan," kata Pembina Pramuka MAN Curup, Rudi Harsono, sesaat sebelum pemakaman ketiganya.

Para pelajar dari MAN Curup, kata dia, semuanya dari kelas X-XII datang ke rumah duka tempat disemayamkannya ketiga korban pembunuhan yakni Hasnatul Laili alias Lili (35), dan dua anaknya Melan Miranda (16) dan Chyka Ramadani (10) di kawasan RT 08, Simpang Suban Air Panas, Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur.

"Keluarga ini sudah menjadi keluarga besar MAN Curup, Lili merupakan alumni 2004, sedangkan almarhumah Melan adalah pelajar kelas X jurusan IPA 2, ada sepupu dari Melan yang sekolah di tempat kami," ujar Rudi.

Pada hari pemakamannya itu, kata dia, rencananya almarhumah Melan bersama dengan puluhan rekan-rekannya akan dilantik menjadi anggota Pramuka dari MAN Curup. Namun rencananya itu tidak kesampaian karena korban meninggal dunia dalam peristiwa tragis tersebut.
 
Pemakaman korban pembunuhan satu keluarga di Rejang Lebong. (Foto Antarabengkulu.com)


Sedangkan Kepala MAN Curup, Saidina Ali dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya merasa kehilangan dengan keluarga ini. Apalagi almarhumah Melan sendiri dikenal sebagai aktivis bidang kepanduan di sekolah mereka itu.

Sementara itu, Nopita dan Shinta dua orang teman sekelas almarhumah Melan, mengaku tidak menyangka sahabatnya yang dikenal periang dan suka bergaul itu akan pergi selama-lamanya, karena pada malam nahas itu mereka masih sempat chating melalui WA.

"Sehari sebelum kejadian tepatnya pada Jumat(11/1), saat sekolah dia terlihat menjadi pendiam. Pada hal hari biasanya dia orangnya periang dan sering bercerita. Malam Sabtu itu dia sempat chating menanyakan PR dan kegiatan Pramuka yang akan dilaksanakan Minggu(13/1)," ujar Nopita. ?

Pantauan di lapangan, ketiga korban ini setelah di shalatkan di Masjid Al Mukhlisin RT 08 RW 03, Kelurahan Talang Ulu, tepat setelah shalat Zuhur sekitar pukul 13.00 WIB dan kemudian dimakamkan di TPU Suban Air Panas RT 12, di mana ketiganya dikubur dalam satu liang besar berdampingan.

Saat pemakaman ini orang tua dari Melan dan Chyka yang merupakan mantan suami dari Hasnatul Laili yakni Yudi Prayoga yang baru tiba dari Tanggerang dan ikut membantu pemakaman terlihat beberapa kali harus dibopong kerabatnya agar tidak jatuh pingsan, apalagi kain kapan ketiganya saat diturunkan ke liang lahat membasah akibat darah segar yang masih keluar di bagian kepala jenazah.

Sebelumnya, kasus pembunuhan dialami satu keluarga dialami Hasnatul Laili alias Lili (35) yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang pisang, dan dua anaknya Melan Miranda (16) dan Chyka Ramadani (10) yang baru duduk di kelas III SD, yang tinggal di RT 08, Simpang Suban Air Panas, Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur.

Ketiganya ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (12/1)sore sekitar pukul 16.30 WIB, di mana kasusnya diketahui setelah keluarga korban melakukan pencarian karena korban seharian tidak keluar rumah, pada hal aktivitas kesehariannya adalah berdagang buah pisang.

Baca juga: Polisi selidiki motif pembunuhan satu keluarga di Rejang Lebong

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019