Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu Muslih Zaini mengatakan, mayoritas UKM belum menguasai teknologi digital sehingga kesulitan untuk masuk ke dalam platform e-commerce.

"Kami mencatat ada 200 ribu UKM di Bengkulu, namun yang aktif hanya 38 ribu dan yang telah bergerak ke sektor perdagangan online sekitar 20 persen. Penyebabnya itu karena UKM masih dikelola orang tua yang terbatas dalam hal pengetahuan digital," kata Muslih Zaini di Bengkulu, Selasa.

Dia mengklaim bahwa produk-produk yang dihasilkan UKM sudah cukup bagus, namun terkendala pemasaraan akibat para pelaku UKM belum melek teknologi, khususnya platform e-commerce.

Lebih jauh, Muslih menyampaikan UKM perlu meningkatkan kemampuan dalam bidang pemahaman teknologi agar bisa bersaing dengan pelaku usaha dari berbagai daerah yang telah terjun ke pasar digital.

"Kami telah sering memberikan pelatihan hingga mengajak mereka berjualan online, namun pergerakannya lamban. Justru yang bermigrasi cepat dari konvensional menjadi perdagangan digital itu UKM yang dikelola anak-anak muda," ujarnya.

Menurutnya, keterlibatan UKM dalam ranah digital mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan efek bergandanya bisa meningkatkan pertumbuhan pendapatan masyarakat.

"Karena itu kami akan terus berupaya mendorong pelaku UKM agar beralih dari penjualan konvensional menuju digital. Tentunya ini butuh proses panjang sebab terkait cara pandang dan orientasi masyarakat dalam melihat masa depan dunia usaha," ucapnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019