Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, mengembangkan tanaman sengon sebagai bahan baku tripleks untuk produk ekspor.

Bupati Kabupaten Kepahiang Bando Amin di Bengkulu, Rabu mengatakan saat ini sudah terdapat 5.000 hektare tanaman sengon milik masyarakat di daerah itu.  "Selanjutnya adalah pembangunan pabrik pembuat tripleks yang rencananya dibangun di Kota Bengkulu dan di Kepahiang," katanya.

Ia mengatakan lokasi pabrik tersebut di Kelurahan Air Sebakul, Kota Bengkulu, dan satu pabrik lainnya di Desa Cinta Mandi, Kepahiang.  "Produksi pabrik tersebut ditargetkan sebesar 30.000 kubik/tahun dengan kualitas ekspor," tambahnya.

Menurut Bupati, dengan menanam sengon masyarakat di Kabupaten Kepahiang dan kabupaten lainnya akan mendapat penghasilan tambahan. Sebab pohon tersebut dapat ditanam di pinggir ladang dan tanaman pelindung di lapangan terbuka dan lainnya.

"Petani tidak perlu menggunakan seluruh lahan untuk menanam tanaman ini karena bisa ditanam sebagai tanaman sela atau pinggir kebun kopi," tambahnya.  Ia mengatakan, program pengembangan sengon tersebut tidak akan mengganti produk unggulan Kabupaten Kepahiang yakni kopi.

Pengembangan tanaman sengon semakin menjanjikan sebab petani dapat melakukan pemanenan setelah tanaman berumur tiga tahun. "Umur tiga tahun sudah mulai dapat dipanen tapi lebih optimal jika umurnya lima tahun karena diameter semakin besar," ujarnya.

Untuk memancing masyarakat menanam pohon tersebut, Pemkab Kepahiang sudah membuat kebun percontohan.
Bagi petani yang ingin mengembangkan tanaman tersebut juga difasilitasi bibit unggul.(rni)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012