Bengkulu (Antara News Bengkulu) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu mengadakan festival suara rakyat sebagai sarana mendorong kebijakan pemerintah yang berpihak terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

"Festival suara rakyat yang mengangkat tema memperjuangkan gerakan politik keadilan ekologis dan politik bersih di Provinsi Bengkulu," kata Direktur Walhi Bengkulu, Beni Ardiansyah di Bengkulu Sabtu.

Festival digelar selama dua hari 2-3 Februari. Acara meliputi dialog publik, workshop, pameran produk rakyat, bazar kopi rkyat, pasar kuliner dan apresiasi seni. 

Beny mengatakan momentum pemilu serentak 2019 nanti para calon legislatif serta calon oresiden dan wakil presiden belum banyak yang mengangkat topik serta isu lingkungan dalam agenda politiknya, sehingga isu lingkungan terkesan masih terpinggirkan.

Dirinya menjelaskan festival ini atas dasar kondisi faktual lingkungan hidup di Provinsi Bengkulu yang masuk dalam kategori kritis.

Situasi tersebut disebabkan oleh kebijakan-kebijak yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu baik eksekutif maupun legislatif yang tidak berpihak terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

Walhi Bengkulu melalui agenda politik lingkungan hidup ingin mendorong calon presiden dan wakil presiden beserta para calon DPR dan DPD untuk turut memperjuangkan platform lingkungan hidup Walhi yaitu memastikan negara menjadi benteng HAM, menjadikan rakyat sebagai aktor utama serta memulihkan dan melindungi fungsi lingkungan hidup, nendesak negara mengakui dan melindungi wilayah kelola rakyat serta mendesak negara menyelesaikan konflik sumber daya alam.

Oleh sebab itu, dalam mengeluarkan perizinan pemerintah tidak pernah memperhatikan dampak terhadap masyarakat dan keberlanjutan lingkungan hidup pemerintah hanya terfokus terhadap peningkatan pendapatan anggaran daerah (PAD).

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019