Mukomuko (Antara) – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini berencana membeli sebanyak 50 ekor sapi untuk lima kelompok tani di daerah ini.
“Kelompok taninya sudah ada, tinggal lagi verifikasi di lapangan,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Senin.
Ia menyebutkan, anggaran untuk membeli sebanyak 50 ekor sapi untuk sebanyak lima kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini sebesar Rp500 juta yang bersumber dari APBD tahun ini.
Meskipun pemerintah setempat telah mengalokasikan dana ratusan juta rupiah untuk membeli sapi dalam APBD tahun ini, namun pemerintah setempat belum ditetapkan jenis sapi.
Pemerintah setempat belum menetapkan apakah dana sebesar itu untuk membeli sapi jenis Bali atau lokal
“Kami survey dulu keuntungan membeli sapi Bali dan lokal, termasuk kerugiannya. Yang pasti kegiatan ini bertujuan untuk menambah jumlah populasi sapi yang ada di daerah ini,” ujarnya pula.
Ia menyebutkan, populasi awal sapi di daerah ini sebanyak 23.177 ekor, kemudian populasi akhir 23.685 ekor, atau mengalami peningkatan sebesar Rp2,5 persen dibandingkan sebelumnya.
Ia mengatakan, jumlah sapi yang lahir di daerah ini lebih banyak dari pada sapi yang mati akibat penyakit dan sapi yang masuk dan keluar dari daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Kelompok taninya sudah ada, tinggal lagi verifikasi di lapangan,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Senin.
Ia menyebutkan, anggaran untuk membeli sebanyak 50 ekor sapi untuk sebanyak lima kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini sebesar Rp500 juta yang bersumber dari APBD tahun ini.
Meskipun pemerintah setempat telah mengalokasikan dana ratusan juta rupiah untuk membeli sapi dalam APBD tahun ini, namun pemerintah setempat belum ditetapkan jenis sapi.
Pemerintah setempat belum menetapkan apakah dana sebesar itu untuk membeli sapi jenis Bali atau lokal
“Kami survey dulu keuntungan membeli sapi Bali dan lokal, termasuk kerugiannya. Yang pasti kegiatan ini bertujuan untuk menambah jumlah populasi sapi yang ada di daerah ini,” ujarnya pula.
Ia menyebutkan, populasi awal sapi di daerah ini sebanyak 23.177 ekor, kemudian populasi akhir 23.685 ekor, atau mengalami peningkatan sebesar Rp2,5 persen dibandingkan sebelumnya.
Ia mengatakan, jumlah sapi yang lahir di daerah ini lebih banyak dari pada sapi yang mati akibat penyakit dan sapi yang masuk dan keluar dari daerah ini.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019