Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebagian kecil atau sebesar 25 persen dari sebanyak 60 ribu ikan nila bantuan pemerintah provinsi untuk dua kelompok tani yang menjalankan program budidaya ikan dengan tanaman padi atau minapadi di daerah ini mati.

“Ikan ini mati karena air dalam sawah tersebut terlalu banyak, selain itu pengaturan air pada saat pemberian pestisida pada tanaman padi yang belum tepat. Masih sekitar 75 persen lagi ikan yang hidup,” kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto di Mukomuko, Kamis.

Sebanyak dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya menjalankan program budidaya ikan dengan tanaman padi atau mina padi di lahan persawahan seluas 20 hektare di wilayah ini.

Dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya ini memiliki lahan persawahan seluas masing-masing 10 hektare. Kelompok tani ini menanam benih padi jenis mikongga di sawahnya.

Ia menjelaskan, jumlah air yang ada pada lahan persawahan yang sudah ditaburkan ikan ini tidak boleh terlalu banyak. Kalau airnya terlalu banyak maka ikan akan lepas dan mati.

Selain itu, katanya, pengaturan air pada saat pemberian pestisida pada tanaman padi di lahan persawahan yang ada ikan harus tepat karena pestisida bisa membahayakan ikan tersebut.

Dua kelompok tani di Kecamatan Selagan Raya ini baru pertama kali menjalankan program budidaya ikan dengan tanaman padi dari pemerintah provinsi setempat. dan mereka telah menaburkan sebanyak 60 ribu ekor ikan nila di lahan persawahan seluas 20 hektare  di wilayah ini.

Ia menyatakan, dua kelompok tani di wilayah tersebut menjalankan program minapadi ini setelah menerima bantuan dana program mina padi sebesar Rp43,25 juta dari pemerintah provinsi ke rekening kelompok tani.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019