Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Produksi tandan buah segar kelapa sawit petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa bulan terakhir mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya, diduga karena pengaruh musim ‘trek” atau sedikit berbuah.

Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto di Mukomuko, Senin, menyebutkan produksi sawit petani di daerah ini turun sekitar 30 persen.

“Setiap bulan produksi sawit berumur di atas 6-10 tahun rata-rata sekitar 1,5 ton per hektare untuk dua kali panen, turun dibandingkan sebelumnya bisa mencapai lebih dari dua ton,” ujarnya.

Menurutnya, produksi sawit petani setempat turun rata-rata sekitar 1,5 ton per hektare ini tanaman sawit yang berumur 6 hingga 15 tahun, sedangkan produksi sawit berumur di atas itu lebih sedikit.

Menurutnya, penyebab produksi sawit petani di daerah ini turun pada saat musim trek sekarang ini karena petani setempat menggunakan bibit sawit asalan, selain itu kurangnya pemeliharaan seperti pemberian pupuk dan broning.

Petani sawit di Kecamatan Air Manjuto Darto menyebutkan produksi sawitnya sejaka beberapa bulan ini turun lebih dari sebesar 50 persen dari sebanyak 1,5 ton per hektare menjadi 450 kilogram.

Ia mengakui, bibit tanaman kelapa sawitnya asalan sehingga hasil panen, baik saat sebelum dan setelah musim trek hasilnya tetap rendah dibandingkan tanaman sawit petani lain.

“Saya juga kurang pemeliharaan tanaman sawit sehingga membuat hasilnya semakin sedikit,” ujarnya pula.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019