Samarinda (ANTARA Bengkulu) - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini sudah mencapai 2.288 orang dengan penderita tertinggi berada di Samarinda.
Jumlah penderita HIV/AIDS yang sebanyak itu, kata Aisten IV Setdaprov Kaltim Sofyan Helmi di Samarinda, Sabtu, belum termasuk pengidap dari penjaja seks yang tersebar di sejumlah lokalisasi dan dari kelompok masyarakat yang belum pernah dilakukan pemeriksaan HIV/AIDS.
Menurut Sofyan, kondisi ini sangat memprihatinkan sehingga Pemprov Kaltim memiliki komitmen tinggi dalam upaya menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, di antaranya dengan membentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim.
Pada Jumat kemarin, lanjutnya, dia juga mewakili Gubernur Kaltim memimpin Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS di Kaltim yang digelar di Hotel Grand Jamrud 2 Samarinda.
Rakor tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi dan kesimpulan terkait penanganan dan meminimalisasi penyebaran HIV/AIDS, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemprov Kaltim dalam melakukan tindakan tepat untuk menekan angka penderita penyakit itu.
Dia juga mengatakan bahwa program penanggulangan HIV/AIDS dapat disinergikan dengan pihak lain yang terkait, baik dengan Dinas Kesehatan, tokoh masyarakat, maupun dengan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian terhadap pencegahan penyakit tersebut.
Menurut dia, suksesnya penanggulangan HIV/AIDS secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga hal ini harus menjadi perhatian semua pihak.
Upaya mengatasi epidemi HIV/AIDS, kata dia, tidak akan berhasil jika program penanggulangannya tidak didukung oleh semua pihak, sehingga perlu adanya kelembagaan yang kuat dalam menanganinya.
Terkait dengan penyebaran HIV/AIDS di Kaltim, jumlah penderita terbanyak masih berada di Kota Samarinda yang mencapai 1.031 pengidap, kemudian Balikpapan terdapat 503 pengidap, Tarakan 314 pengidap, dan Kutai Kartanegara terdapat 102 pengidap, sedangkan sisanya tersebar di daerah lain.
Jumlah penderita yang mencapai 2.288 orang itu merupakan data kumulatif sejak 1993 hingga 2012. Dari jumlah itu, 662 orang di antaranya telah menjadi penderita AIDS, dan 401 orang lainnya meninggal dunia. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Jumlah penderita HIV/AIDS yang sebanyak itu, kata Aisten IV Setdaprov Kaltim Sofyan Helmi di Samarinda, Sabtu, belum termasuk pengidap dari penjaja seks yang tersebar di sejumlah lokalisasi dan dari kelompok masyarakat yang belum pernah dilakukan pemeriksaan HIV/AIDS.
Menurut Sofyan, kondisi ini sangat memprihatinkan sehingga Pemprov Kaltim memiliki komitmen tinggi dalam upaya menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, di antaranya dengan membentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim.
Pada Jumat kemarin, lanjutnya, dia juga mewakili Gubernur Kaltim memimpin Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS di Kaltim yang digelar di Hotel Grand Jamrud 2 Samarinda.
Rakor tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi dan kesimpulan terkait penanganan dan meminimalisasi penyebaran HIV/AIDS, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemprov Kaltim dalam melakukan tindakan tepat untuk menekan angka penderita penyakit itu.
Dia juga mengatakan bahwa program penanggulangan HIV/AIDS dapat disinergikan dengan pihak lain yang terkait, baik dengan Dinas Kesehatan, tokoh masyarakat, maupun dengan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian terhadap pencegahan penyakit tersebut.
Menurut dia, suksesnya penanggulangan HIV/AIDS secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga hal ini harus menjadi perhatian semua pihak.
Upaya mengatasi epidemi HIV/AIDS, kata dia, tidak akan berhasil jika program penanggulangannya tidak didukung oleh semua pihak, sehingga perlu adanya kelembagaan yang kuat dalam menanganinya.
Terkait dengan penyebaran HIV/AIDS di Kaltim, jumlah penderita terbanyak masih berada di Kota Samarinda yang mencapai 1.031 pengidap, kemudian Balikpapan terdapat 503 pengidap, Tarakan 314 pengidap, dan Kutai Kartanegara terdapat 102 pengidap, sedangkan sisanya tersebar di daerah lain.
Jumlah penderita yang mencapai 2.288 orang itu merupakan data kumulatif sejak 1993 hingga 2012. Dari jumlah itu, 662 orang di antaranya telah menjadi penderita AIDS, dan 401 orang lainnya meninggal dunia. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012