Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Minggu mulai memfungsikan RSUD Curup Dua Jalur guna memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di daerah itu dan sekitarnya.
Operasional rumah sakit megah itu sendiri dilaksanakan bersamaan peringatan tiga tahun kepemimpinan Bupati DR H Ahmad Hijazi dan Wakil Bupati H Iqbal Bastari, MM, yang dihadiri ribuan warga dari 15 kecamatan di Rejang Lebong serta warga dari Kabupaten Kepahiang.
Bupati Rejang Lebong DR H Ahmad Hijazi dalam sambutannya mengatakan RSUD Curup Dua Jalur akan dijadikan rumah sakit rujukan regional di Provinsi Bengkulu dan daerah sekitarnya.
"RSUD Dua Jalur ini nantinya akan kita lengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung guna dijadikan rumah sakit rujukan regional di wilayah Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," ujarnya.
Keberadaan RSUD Dua Jalur yang saat ini posisinya masuk dalam Desa Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang kata dia, tidak akan menjadi permasalahan, karena rumah sakit itu dibangunnya dengan menggunakan pinjaman ADD pada tahun 2002 lalu semasa dirinya menjabat sebagai Bupati Rejang Lebong di mana saat Kepahiang masih masuk dalam wilayah setempat.
Rumah sakit yang dibangun di lahan seluas 5,7 hektare itu sebelumnya terhitung 2005-2015 sempat terbengkalai selama 10 tahun, dan saat dirinya kembali terpilih menjadi Bupati Rejang Lebong kembali direnovasi dan mulai 17 Februari mulai dioperasikan secara bertahap.
Untuk tahap pertama ini layanan yang diberikan adalah rawat jalan, namun untuk pelayanan rawat inap masih dilaksanakan di RSUD Curup Dwi Tunggal.
"RSUD Curup di Jalan Dwi Tunggal mulai hari ini akan dipindahkan secara bertahap, nantinya semua pelayanan sudah bisa dipindahkan ke RSUD Dua Jalur. Dalam dua tahun ke depan akan kita lengkapi dengan 36 item, baik itu SDM, sarana prasarana pendukung dan lainnya, saat ini baru 60 persen," tambah dia.
Pada tahun ini pihaknya akan kembali membangun gedung perawatan dengan tiga lantai dengan kapasitas 250 tempat tidur, maupun pengadaan alat kesehatan baru termasuk pelengkapan tenaga dokter yang masih kurang yakni dokter spesialis mata dan THT, serta akan dijaga oleh 20 satpam.
Dirinya berjanji akan terus mengontrol pembangunan sarana dan prasana tambahan di rumah sakit yang sebelumnya sempat dipersoalkan oleh beberapa pihak ini lantaran posisinya sekarang di luar Rejang Lebong itu, sehingga nantinya berjalan sesuai dengan harapan.
"Selain pembangunan gedung rawat inap, juga akan dibangun rumah singgah untuk keluarga pasien. Nantinya tidak boleh lagi keluarga pasien tidur di ruang perawatan, tidak boleh lagi ada yang tidur di gang-gang atau jalan, ini merupakan ketentuan dari rumah sakit yang harus dipatuhi," katanya.
Keberadaan RSUD Dua Jalur itu sendiri merupakan satu dari tiga aset daerah yang sempat terbengkalai setelah dibangun semasa kepemimpinan Bupati Ahamd Hijazi memegang jabatannya pada tahun 2000-an, dua lainnya yakni gedung Diklat di DMHB dan gedung PIC di Jakarta. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Operasional rumah sakit megah itu sendiri dilaksanakan bersamaan peringatan tiga tahun kepemimpinan Bupati DR H Ahmad Hijazi dan Wakil Bupati H Iqbal Bastari, MM, yang dihadiri ribuan warga dari 15 kecamatan di Rejang Lebong serta warga dari Kabupaten Kepahiang.
Bupati Rejang Lebong DR H Ahmad Hijazi dalam sambutannya mengatakan RSUD Curup Dua Jalur akan dijadikan rumah sakit rujukan regional di Provinsi Bengkulu dan daerah sekitarnya.
"RSUD Dua Jalur ini nantinya akan kita lengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung guna dijadikan rumah sakit rujukan regional di wilayah Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," ujarnya.
Keberadaan RSUD Dua Jalur yang saat ini posisinya masuk dalam Desa Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang kata dia, tidak akan menjadi permasalahan, karena rumah sakit itu dibangunnya dengan menggunakan pinjaman ADD pada tahun 2002 lalu semasa dirinya menjabat sebagai Bupati Rejang Lebong di mana saat Kepahiang masih masuk dalam wilayah setempat.
Rumah sakit yang dibangun di lahan seluas 5,7 hektare itu sebelumnya terhitung 2005-2015 sempat terbengkalai selama 10 tahun, dan saat dirinya kembali terpilih menjadi Bupati Rejang Lebong kembali direnovasi dan mulai 17 Februari mulai dioperasikan secara bertahap.
Untuk tahap pertama ini layanan yang diberikan adalah rawat jalan, namun untuk pelayanan rawat inap masih dilaksanakan di RSUD Curup Dwi Tunggal.
"RSUD Curup di Jalan Dwi Tunggal mulai hari ini akan dipindahkan secara bertahap, nantinya semua pelayanan sudah bisa dipindahkan ke RSUD Dua Jalur. Dalam dua tahun ke depan akan kita lengkapi dengan 36 item, baik itu SDM, sarana prasarana pendukung dan lainnya, saat ini baru 60 persen," tambah dia.
Pada tahun ini pihaknya akan kembali membangun gedung perawatan dengan tiga lantai dengan kapasitas 250 tempat tidur, maupun pengadaan alat kesehatan baru termasuk pelengkapan tenaga dokter yang masih kurang yakni dokter spesialis mata dan THT, serta akan dijaga oleh 20 satpam.
Dirinya berjanji akan terus mengontrol pembangunan sarana dan prasana tambahan di rumah sakit yang sebelumnya sempat dipersoalkan oleh beberapa pihak ini lantaran posisinya sekarang di luar Rejang Lebong itu, sehingga nantinya berjalan sesuai dengan harapan.
"Selain pembangunan gedung rawat inap, juga akan dibangun rumah singgah untuk keluarga pasien. Nantinya tidak boleh lagi keluarga pasien tidur di ruang perawatan, tidak boleh lagi ada yang tidur di gang-gang atau jalan, ini merupakan ketentuan dari rumah sakit yang harus dipatuhi," katanya.
Keberadaan RSUD Dua Jalur itu sendiri merupakan satu dari tiga aset daerah yang sempat terbengkalai setelah dibangun semasa kepemimpinan Bupati Ahamd Hijazi memegang jabatannya pada tahun 2000-an, dua lainnya yakni gedung Diklat di DMHB dan gedung PIC di Jakarta. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019