Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah warga Kota Bengkulu berharap libur saat pencoblosan pemilihan kepala daerah pada Rabu (19/9).
"Saya melihat di DKI Jakarta. Saat pencoblosan putaran pertama seluruh pegawai diliburkan. Ini kan bisa dilakukan pula di Kota Bengkulu," kata Irwansyah, seorang pegawai swasta di kota tersebut.
Ia berasalan dengan diliburkan, seluruh warga Kota Bengkulu yang memiliki aktivitas di perkantoran bisa mengikuti pemilihan hingga melihat hasilnya.
"Kalau tidak diliburkan, saya pun yakin belum tentu semua warga akan berkunjung ke TPS terutama yang bekerja di instansi pemerintah dan swasta karena mereka takut dengan aturan di kantornya," kata dia.
Namun, lanjutnya, jika memang diliburkan harus ada pengaturan waktu piket, terutama mereka yang bekerja di layanan publik seperti rumah sakit dan lainnya.
Warga lainya Watiani mengharapkan diliburkan seperti ketika Pilkada DKI, dan pihak penyelenggara pilkada setempat segera mengeluarkan aturannya.
"Ketika halal bil halal wali kota dengan seluruh guru di Kota Bengkulu, seluruh siswa diliburkan. Kenapa hal itu tidak dilakukan lagi pada saat pencoblosan," kata dia, yang berprofesi sebagai guru.
Usmanova, warga lainnya mengatakan libur bagi seluruh pegawai negeri di Kota Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu serta instansi swasta lainnya yang ada di kota itu, bisa meningkatkan kehadiran pemilih di TPS.
"Ini kan pesta demokrasi.Dengan diliburkan, warga yang memiliki hak pilih bisa berkonsentrasi untuk mengunjungi TPS, sekaligus melihat hasilnya hingga akhir," kata dia.
Pada Pilkada Kota Bengkulu 2012-2017 sebanyak sebelas pasang akan bertarung memperebutkan 243.914 suara.
Ke-11 peserta pilkada Kota Bengkulu tersebut empat di antaranya diusung partai politik dan delapan pasangan calon dari jalur independen atau perseorangan.
Dari hasil pengundian, pasangan Helmi Hasan-Patriana Sosialinda yang diusung Golkar, PAN, Gerindra, PNBK, dan Demokrat memperoleh nomor urut satu.
Pasangan calon dari jalur perseorangan, Evi Trilenza Sulaiman-Endang Sumantri mendapat nomor urut dua.
Nomor urut tiga ditempati pasangan Emilia Puspita-Ahmad Tarmizi Gumay yang diusung 10 partai antara lain PDIP, PKPB, dan Partai Buruh.
Muhammad Syamlan dan Jamuris Dadang dari jalur perseorangan memperoleh nomor urut empat. Firdaus Rosid-Suroto menempati nomor urut lima, dan Hilman Azazi-Dwi Yanuasdi nomor urut enam.
Ahmad Kanedi-Dani Hamdani yang diusung PKS, Hanura, PKPI dan PBK memperoleh nomor urut tujuh.
Leni Haryani John Latif-Sudoto diusung 14 partai antara lain PPP, PKB, dan Pelopor dengan nomor urut delapan.
Ridwan Marigo-Bowo Triyanto diusung perseorangan dengan nomor urut sembilan, Hakman Novi-Khairuddin Wahid diusung perseorangan nomor urut sepuluh, serta Basri Muhammad-Hutapia Wazir dari perseorangan dengan nomor urut sebelas. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Saya melihat di DKI Jakarta. Saat pencoblosan putaran pertama seluruh pegawai diliburkan. Ini kan bisa dilakukan pula di Kota Bengkulu," kata Irwansyah, seorang pegawai swasta di kota tersebut.
Ia berasalan dengan diliburkan, seluruh warga Kota Bengkulu yang memiliki aktivitas di perkantoran bisa mengikuti pemilihan hingga melihat hasilnya.
"Kalau tidak diliburkan, saya pun yakin belum tentu semua warga akan berkunjung ke TPS terutama yang bekerja di instansi pemerintah dan swasta karena mereka takut dengan aturan di kantornya," kata dia.
Namun, lanjutnya, jika memang diliburkan harus ada pengaturan waktu piket, terutama mereka yang bekerja di layanan publik seperti rumah sakit dan lainnya.
Warga lainya Watiani mengharapkan diliburkan seperti ketika Pilkada DKI, dan pihak penyelenggara pilkada setempat segera mengeluarkan aturannya.
"Ketika halal bil halal wali kota dengan seluruh guru di Kota Bengkulu, seluruh siswa diliburkan. Kenapa hal itu tidak dilakukan lagi pada saat pencoblosan," kata dia, yang berprofesi sebagai guru.
Usmanova, warga lainnya mengatakan libur bagi seluruh pegawai negeri di Kota Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu serta instansi swasta lainnya yang ada di kota itu, bisa meningkatkan kehadiran pemilih di TPS.
"Ini kan pesta demokrasi.Dengan diliburkan, warga yang memiliki hak pilih bisa berkonsentrasi untuk mengunjungi TPS, sekaligus melihat hasilnya hingga akhir," kata dia.
Pada Pilkada Kota Bengkulu 2012-2017 sebanyak sebelas pasang akan bertarung memperebutkan 243.914 suara.
Ke-11 peserta pilkada Kota Bengkulu tersebut empat di antaranya diusung partai politik dan delapan pasangan calon dari jalur independen atau perseorangan.
Dari hasil pengundian, pasangan Helmi Hasan-Patriana Sosialinda yang diusung Golkar, PAN, Gerindra, PNBK, dan Demokrat memperoleh nomor urut satu.
Pasangan calon dari jalur perseorangan, Evi Trilenza Sulaiman-Endang Sumantri mendapat nomor urut dua.
Nomor urut tiga ditempati pasangan Emilia Puspita-Ahmad Tarmizi Gumay yang diusung 10 partai antara lain PDIP, PKPB, dan Partai Buruh.
Muhammad Syamlan dan Jamuris Dadang dari jalur perseorangan memperoleh nomor urut empat. Firdaus Rosid-Suroto menempati nomor urut lima, dan Hilman Azazi-Dwi Yanuasdi nomor urut enam.
Ahmad Kanedi-Dani Hamdani yang diusung PKS, Hanura, PKPI dan PBK memperoleh nomor urut tujuh.
Leni Haryani John Latif-Sudoto diusung 14 partai antara lain PPP, PKB, dan Pelopor dengan nomor urut delapan.
Ridwan Marigo-Bowo Triyanto diusung perseorangan dengan nomor urut sembilan, Hakman Novi-Khairuddin Wahid diusung perseorangan nomor urut sepuluh, serta Basri Muhammad-Hutapia Wazir dari perseorangan dengan nomor urut sebelas. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012