Bengkulu, (ANTARA Bengkulu)  - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Money Politik mengecam politik uang jelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu periode 2012-2017 yang akan digelar pada 19 September 2012.

Dalam aksi gabungan BEM KBM Unib, PMKRI, GMKI dan KAMMI yang diadakan dari masjid Jamik hingga ke simpang lima Kota Bengkulu, Selasa, mahasiswa berorasi dan meminta warga untuk menjadi pemilih yang cerdas dan tidak menggadaikan waktu lima tahun hanya dengan sejumlah uang saja.

"Kami mengajak warga untuk rasional dalam memilih calon pemimpin Kota Bengkulu pada lima tahun ke depan berdasarkan hati nurani dengan melihat visi misi yang mereka sampaikan bukan karena ditawari sejumlah uang," kata Ketua BEM Unib, Hendra Irawan.

Mahasiswa tidak menginginkan adanya "serangan fajar" pada Pilkada Kota Bengkulu 2012 yang akan digelar Rabu, 19 September 2012. Untuk itu, mereka akan menyebarkan mahasiswa untuk memantau jalannya pencoblosan.

"Jika ditemukan adanya politik uang maka kami yang akan pertama kali melaporkannya ke aparat kepolisian yang tergabung dalam Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dan Komisi Pemilihan Umum karena hal itu menciderai demokrasi," ujarnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama anti politik uang, tidak memilih calon Wali Kota yang tidak jelas programnya serta melakukan politik uang.

Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB, mahasiswa membacakan pernyataan sikap yakni siap mengantisipasi politik uang di lapangan, meminta masyarakat cerdas dalam menentukan pilihannya sebab sangat merugi jika harus menggadaikan waktu lima tahun untuk uang yang habis dalam sehari, serta meminta netralitas panwaslu dan KPU tidak hanya menjadi selogan belaka agar tidak menghianati dan menciderai demokrasi.

Pada Pilkada Kota Bengkulu untuk memilih pemimpin periode 2012-2017, diikuti oleh sebelas pasang calon wali kota dan wakil wali kota, empat di antaranya diusung partai politik dan delapan pasangan calon dari jalur independen atau perseorangan.

Dari hasil pengundian, pasangan Helmi Hasan-Patriana Sosialinda yang diusung Golkar, PAN, Gerindra, PNBK, dan Demokrat memperoleh nomor urut satu.

Pasangan calon dari jalur perseorangan, Evi Trilenza Sulaiman-Endang Sumantri mendapat nomor urut dua.

Nomor urut tiga ditempati pasangan Emilia Puspita-Ahmad Tarmizi Gumay yang diusung 10 partai antara lain PDIP, PKPB, dan Partai Buruh.

Muhammad Syamlan dan Jamuris Dadang dari jalur perseorangan memperoleh nomor urut empat. Firdaus Rosid-Suroto menempati nomor urut lima, dan Hilman Azazi-Dwi Yanuasdi nomor urut enam.

Ahmad Kanedi-Dani Hamdani yang diusung PKS, Hanura, PKPI dan PBK memperoleh nomor urut tujuh.

Leni Haryani John Latif-Sudoto diusung 14 partai antara lain PPP, PKB, dan Pelopor dengan nomor urut delapan.

Ridwan Marigo-Bowo Triyanto diusung perseorangan dengan nomor urut sembilan, Hakman Novi-Khairuddin Wahid diusung perseorangan nomor urut sepuluh, serta Basri Muhammad-Hutapia Wazir dari perseorangan dengan nomor urut sebelas.  (mhe)











Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012