Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Porvinsi Bengkulu, mencatat sejak bulan Januari sampai sekarang sebanyak 15 orang warga setempat yang positif terjangkit deman berdarah dengue (DBD).
"Data yang sudah masuk, sebanyak 15 warga yang ‘susfect’ DBD. Belasan warga yang susfect DBD ini tersebar di sejumlah wilayah dan paling banyak di Kecamatan Lubuk Pinang," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Nen Widiyarti dalam keterangan di Mukomuko, Jumat.
Menurutnya, Kecamatan Lubuk Pinang paling tinggi kasus DBD sejak tiga bulan terakhir karena kebetulan di wilayah ini banyak air yang tergenang di sekitar pemukiman penduduknya.
Padahal kepala desa di wilayah ini telah mengimbau warga setempat untuk gotong royong membersihkan lingkungan sekitar tetapi belum adanya kerja sama dengan masyarakat.
"Orang Lubuk Pinang susah diajak kerja sama untuk membersihkan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah ini," ujarnya pula.
Baca juga: Peralatan mobil perpustakaan keliling Mukomuko digasak pencuri
Ia menyatakan, instansinya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit ini di mulai dari penyelidikan dan epidemiologi (PE) di 15 lokasi yang ditemukan kasus DBD.
Petugas instansi ini melakukan kegiatan ini untuk memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk DBD di sekitar lokasi perumahan warga yang positif terjangkit penyakit DBD.
"Kami melakukan PE untuk melihat jentik nyamuk DBD di lokasi yang ditemukan kasus penyakit ini. Kalau banyak baru dilakukan fogging atau pengasapan, tetapi pada umumnya banyak jentik nyamuk DBD," ujarnya pula.
Kemudian instansinya melakukan fogging di sekitar rumah masyarakat yang positif terjangkit DBD untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini kepada warga lainnya.
Ia menyatakan, cara efektif lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD ini dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan gotong royong di pemukiman penduduk.
Bupati setempat secara tertulis telah menyampaikan imbauan kepada warga setempat agar swadaya melakukan PSN di sekitar tempat tinggal dan pemukiman penduduk di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Data yang sudah masuk, sebanyak 15 warga yang ‘susfect’ DBD. Belasan warga yang susfect DBD ini tersebar di sejumlah wilayah dan paling banyak di Kecamatan Lubuk Pinang," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Nen Widiyarti dalam keterangan di Mukomuko, Jumat.
Menurutnya, Kecamatan Lubuk Pinang paling tinggi kasus DBD sejak tiga bulan terakhir karena kebetulan di wilayah ini banyak air yang tergenang di sekitar pemukiman penduduknya.
Padahal kepala desa di wilayah ini telah mengimbau warga setempat untuk gotong royong membersihkan lingkungan sekitar tetapi belum adanya kerja sama dengan masyarakat.
"Orang Lubuk Pinang susah diajak kerja sama untuk membersihkan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah ini," ujarnya pula.
Baca juga: Peralatan mobil perpustakaan keliling Mukomuko digasak pencuri
Ia menyatakan, instansinya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit ini di mulai dari penyelidikan dan epidemiologi (PE) di 15 lokasi yang ditemukan kasus DBD.
Petugas instansi ini melakukan kegiatan ini untuk memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk DBD di sekitar lokasi perumahan warga yang positif terjangkit penyakit DBD.
"Kami melakukan PE untuk melihat jentik nyamuk DBD di lokasi yang ditemukan kasus penyakit ini. Kalau banyak baru dilakukan fogging atau pengasapan, tetapi pada umumnya banyak jentik nyamuk DBD," ujarnya pula.
Kemudian instansinya melakukan fogging di sekitar rumah masyarakat yang positif terjangkit DBD untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini kepada warga lainnya.
Ia menyatakan, cara efektif lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD ini dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan gotong royong di pemukiman penduduk.
Bupati setempat secara tertulis telah menyampaikan imbauan kepada warga setempat agar swadaya melakukan PSN di sekitar tempat tinggal dan pemukiman penduduk di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019