Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pendidikan Kota Bengkulu berencana mendeklarasikan kesepakatan anti tawuran dan kekerasan yang melibatkan ratusan siswa untuk mencegah tawuran antar pelajar di daerah itu.

"Kami berencana mendeklarasikan kesepakatan anti tawuran dan kekerasan dengan mengundang sekitar 250 perwakilan siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mencegah tawuran pelajar di daerah ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Yunirhan, Kamis.

Ia mengatakan, siswa dari 40 SMA dan 40 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta akan diundang untuk mengirimkan perwakilan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebanyak tiga orang, sedangkan pada tingkat SD akan diundang perwakilan dari 20 sekolah.

"Saat deklarasi yang direncanakan akan dilakukan pada pertengahan Oktober 2012 tersebut, ratusan perwakilan dari puluhan sekolah diminta untuk mengucapkan deklarasi kesepakatan lalu menandatanganinya dan selanjutnya akan dibuat berbentuk pamflet untuk dipajang di seluruh sekolah," ujarnya.

Dengan demikian, kata Yunirhan, diharapkan hal itu dapat menjadi memotivasi dan menumbuhkan kesadaran antar pelajar untuk tidak melakukan tawuran.  Untuk mewujudkan rencana itu, pihak Diknas Kota Bengkulu dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan seluruh Kepala Sekolah yang ada di daerah itu untuk merancang deklarasi yang akan dilakukan tersebut.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Anwar Baudin menambahkan, selain deklarasi tersebut pihaknya juga melakukan beberapa upaya lain untuk mencegah tawuran pelajar.

"Sejak dua tahun lalu, kami bekerjasama dengan Korem, TNI Angkatan Laut, Kodim, Polres dan Brimob untuk memberikan pendidikan karakter kepada siswa baru saat Masa Orientasi Siswa. Terbukti, sejak dua tahun terakhir tidak pernah ada keributan siswa antar sekolah," ujarnya.

Selain pelibatan TNI/ABRI, di setiap sekolah juga dimasukkan kurikulum pendidikan karakter pada mata pelajaran seperti Agama dan PPKN. Kemudian, sejak empat tahun lalu mulai dilakukan bentuk sapa guru kepada siswa dengan tujuan menanamkan konsep budi pekerti antara guru dan murid.  "Beberapa sekolah juga berupaya menerapkan adanya pengurangan point nilai bagi siswa yang melanggar tata tertib seperti tawuran dan terlambat datang ke sekolah," ujarnya.(mam)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012