Massa yang berunjuk rasa di depan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rabu petang, ricuh dengan melempar botol air minum dan menyalakan petasan serta kembang api usai shalat Maghrib.

Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menahan massa yang melakukan tindakan anarki.

Baca juga: Komnas HAM: Beberapa korban bentrok terkena peluru karet, hingga patah tulang
Baca juga: Massa dengan bambu runcing datangi Polres Pamekasan, Madura

Saat massa ricuh, koordinator massa yang berada di atas mobil komando berkali-kali mengingatkan agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memicu kakacauan.

Ia juga mengimbau massa untuk meninggalkan lokasi unjuk rasa, tetapi sebagian besar massa memilih bertahan.

Orator juga mengajak massa bershalawat agar kembali damai dan tidak terpicu emosi.

Sementara kepolisian tampak meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan beberapa mobil barracuda.

Padahal sebelumnya pada sore hari Amien Rais sudah mengimbau massa agar tidak melakukan kekerasan, tidak merusak fasilitas dan menjaga ketertiban.  

Baca juga: Pendemo didominasi emak-emak datangi kantor KPU Bengkulu
Baca juga: Emak-Emak Menteng teriakkan damai di depan KPU RI
Baca juga: Pengendalian suasana, Pemerintah batasi foto dan video medsos

Pewarta: Dyah Dwi Astuti

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019