Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Asna Mustofa mengatakan kacang hijau bisa menjadi tanaman alternatif bagi petani saat kemarau atau pada musim tanam ketiga.

"Kacang hijau bisa menjadi salah satu pilihan karena masa tanam yang relatif pendek meskipun curah hujan sudah sangat menurun," katanya di Purwokerto, Jumat.

Asna Mustofa yang merupakan dosen Fakultas Pertanian Unsoed tersebut menjelaskan, pada musim tanam ketiga petani memang sangat disarankan untuk menanam palawija.

"Banyak tanaman yang bisa menjadi alternatif. Biasanya sangat tergantung lokasi dan tergantung ketersediaan air, kalau masih ada air bisa tanam jagung, kalau sama sekali tidak ada air biasanya kacang hijau," katanya.

Kendati demikian, dia kembali mengingatkan agar selama musim kemarau petani harus disiplin dalam mengambil air.

"Petani harus disiplin dalam mengambil air dan penting untuk mengambil pada pintu-pintu yang sudah ditentukan sebelumnya," katanya.

Selain itu, kata dia, petani juga harus hemat dalam penggunaan air agar ada pemerataan dalam pembagian air.

"Karenanya, untuk mengantisipasi keterbatasan jumlah air pada saat musim kemarau maka petani perlu menanam tanaman yang tidak banyak membutuhkan air seperti palawija," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah, seperti Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, tren curah hujan di Banjarnegara dan Banyumas terus mengalami penurunan karena wilayah ini sudah mulai memasuki musim kemarau sejak awal Juni.

BMKG, kata dia, juga mengajak masyarakat bijak menggunakan air guna mengantisipasi kekeringan.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019