"Kita sekarang sedang mengalami cuaca yang cukup ekstrem panasnya, untuk itu masyarakat lebih berhati-hati dengan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan terjadinya perubahan cuaca karena telah memasuki musim kemarau," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Bengkulu Gita Gama Raniputera di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan sebab dampak musim kemarau menyebabkan terjadinya krisis air bersih di sejumlah wilayah Kota Bengkulu.
Selain mengimbau masyarakat lebih bijak menggunakan air bersih, pemerintah juga siapkan langkah dan upaya untuk mengantisipasi jika terjadinya kekurangan air bersih di Kota Bengkulu.
"Kita memiliki PDAM dan memiliki sejumlah mobil tangki yang dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan air bersih jika dibutuhkan oleh masyarakat. Kita juga sama-sama menjaga situasi lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan, sebab saat musim kemarau api cepat menyebar," ujar dia.
Selain itu, Gita guna mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan pelembab dan masker saat beraktivitas di luar rumah guna menghindari sejumlah penyakit yang menyerang saat terjadi perubahan iklim.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bengkulu mencatat bahwa Provinsi Bengkulu sedang memasuki musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga satu bulan ke depan.
Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar menjelaskan, kondisi geografis Bengkulu memiliki pola cuaca tersendiri, sehingga menyebabkan perbedaan dengan kondisi cuaca secara nasional.
"Untuk wilayah Provinsi Bengkulu diprediksi musim kemarau berlangsung hingga satu bulan ke depan. Fenomena ini dipengaruhi oleh kehadiran monsun Australia yang kuat memasuki wilayah Bengkulu," sebut dia.